Pengaruh Penambahan Back School Setelah Pemberian Short Wave Dyathermy dan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Terhadap Penurunan Nyeri dan Peningkatan Kemampuan Fungsional Pada Penderita Low Back Pain Myogenik

Latar Belakang: Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah termasuk salah satu dari gangguan muskuloskeletal, gangguan psikologis dan akibat dari mobilisasi yang salah. LBP menyebabkan timbulnya rasa pegal, linu, ngilu, atau tidak enak pada daerah lumbal bahkan sacrum, nyeri punggung bawah dapat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Setiyawan, Agus (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang: Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah termasuk salah satu dari gangguan muskuloskeletal, gangguan psikologis dan akibat dari mobilisasi yang salah. LBP menyebabkan timbulnya rasa pegal, linu, ngilu, atau tidak enak pada daerah lumbal bahkan sacrum, nyeri punggung bawah dapat disebabkan pula oleh strain otot-otot vertebra, HNP, spondylosis, spondylolisis, myogenik, tumor vertebra, infeksi. Penanganan penyakit Low Back Pain di RSU Aisiyah Ponorogo secara standart diberikan intervensi dua modalitas yaitu SWD dan TENS. Dengan penambahan Back school diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional pada Low Back Pain myogenik. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penambahan Back School setelah pemberian SWD dan TENS terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional pada penderita Low Back Pain myogenik. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Experiment yang sering disebut eksperimen semu .Jenis penelitian ini dilakukan dengan Pre dan post test with control Desight. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer yaitu dengan melakukan data sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Berdasarkan uji pengaruh SWD, TENS dan Back School terhadap penurunan nyeri dan kemampuan fungsional, terlihat bahwa pada T2-T6 dimana P-value < 0,05, maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh terapi SWD, TENS dan Back School terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional. Sedangkan berdasarkan uji Pengaruh SWD dan TENS terlihat bahwa pada T3-T6 dimana P-value < 0,05, maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh terapi SWD dan TENS terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional. Kesimpulan: Terapi dengan pemberian SWD, TENS maupun terapi dengan pemberian SWD, TENS dan penambahan Back School berpengaruh terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional, namun terapi dengan pemberian SWD, TENS dan Back School lebih efektif dan mempercepat kesembuhan daripada terapi SWD dan TENS
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/20415/1/2._Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20415/2/3._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20415/3/4._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20415/4/5._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20415/5/6._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20415/6/7._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20415/7/8._BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20415/8/9._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20415/9/10._LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20415/10/12._Naskah_Publikasi.pdf