Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) DanAktivitas Fisik Dengan Tingkat Kebugaran PadaAnak Usia 10-12 Tahun

"HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN DI SDN 1 SIDODADI MASARAN" (Dibimbing oleh : Ibu Isnaini Herawati, SSt. FT, M. Sc dan Ibu Wahyuni SSt. FT, M. Kes) Status gizi merupakan salah satu faktor penting untuk pertumb...

Ful tanımlama

Kaydedildi:
Detaylı Bibliyografya
Yazar: ASTRI W, AYU LESTARI (Yazar)
Materyal Türü: Kitap
Baskı/Yayın Bilgisi: 2012.
Konular:
Online Erişim:Connect to this object online
Etiketler: Etiketle
Etiket eklenmemiş, İlk siz ekleyin!
Diğer Bilgiler
Özet:"HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN DI SDN 1 SIDODADI MASARAN" (Dibimbing oleh : Ibu Isnaini Herawati, SSt. FT, M. Sc dan Ibu Wahyuni SSt. FT, M. Kes) Status gizi merupakan salah satu faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bagi seorang anak. Asupan gizi yang baik dapat menjadikan anak mempunyai indeks masa tubuh (IMT) yang baik sehingga dalam melakukan aktivitas fisik anak dapat tetap bugar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan aktivitas fisik dengan tingkat kebugaran pada anak usia 10-12 tahun. Jenis penelitian ini adalah survei one group without control design. Metode pendekatan yang digunakan adalah survei cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh siswa dan siswi usia 10-12 tahun sebanyak 52 orang. Data IMT dihitung dengan menggunakan BMI = Weight/ (Height)2 aktivitas fisik diukur dengan Kuesioner yang mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Indrawagita (2009) mengenai hubungan asupan gizi, status gizi dan aktivitas fisik dengan tingkat kebugaran pada mahasiswa program studi gizi fakultas kesehatan masyarakat universitas indonesia. Kebugaran responden diukur dengan menggunakan Harvard Step Test. Analisis data penelitian menggunakan uji ChiSquare. Hasil penelitianmenunjukkan. 28 subyek mempunyai IMT normal, 9 subyek obesitas, dan 15 subyek mempuyai IMT kurang.19 subyek masuk kategori tidak aktif dan 33 subyek masuk dalam kategori aktif. 8 subyek mempunyai kebugaran yang jelek, 12 responden mempunyai kebugaran kurang dari rata-rata, dan 32 responden masuk dalam kategori kebugaran rata-rata. Hasil uji hubungan antara IMT dengan kebugaran diperoleh nilai χ2 =2.345 p= 0.310, sehingga disimpulkan tidak ada hubungan antara IMT dengan kebugaran. Hasil uji hubungan antara aktifitas dengan kebugaran diperoleh nilai χ2 =33.717 p= 0.000, sehingga disimpulkan terdapat hubungan antara aktivitas dengan kebugaran.
Diğer Bilgileri:https://eprints.ums.ac.id/20593/1/halaman_awal.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20593/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20593/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20593/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20593/6/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20593/9/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20593/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20593/12/lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20593/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf