Relasi Antara Islam Dan Negara(Studi Kritis Atas Pemikiran Politik Islam Ahmad Syafii MaarifDalam Perspektif Ulama Al‐Salaf Al‐Shalih)

Kajian tentang hubungan Islam dan politik adalah suatu kajian dengan tingkat kompleksitas yang tinggi karena kekayaan sumber bahasan baik secara literatur maupun fakta-fakta sejarah. Kesulitan dalam memahami masalah politik dalam Islam, berimplikasi pada belum adanya kesepakatan pendapat mengenai ba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Huzaery, Hery (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kajian tentang hubungan Islam dan politik adalah suatu kajian dengan tingkat kompleksitas yang tinggi karena kekayaan sumber bahasan baik secara literatur maupun fakta-fakta sejarah. Kesulitan dalam memahami masalah politik dalam Islam, berimplikasi pada belum adanya kesepakatan pendapat mengenai bagaimana relasi antara Islam dan Negara. Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, MA adalah seorang cendekiawan yang berada dalam posisi otoritatif untuk berbicara tentang politik Islam terutama dalam kaitannya dengan masalah Islam dan kenegaraan. Fokus penelitian ini adalah pertama; untuk mendeskripsikan pemikiran Ahmad Syafii Maarif tentang hubungan antara Islam dan negara, kedua; untuk menganalisis dan mengkritisi pemikiran Ahmad Syafii Maarif tentang relasi antara Islam dan negara dalam perspektif pemahaman para Ulama al-salaf alshalih. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode library research. Untuk sumber data utama adalah berasal dari buku-buku karya Ahmad Syafii Maarif tentang politik Islam, terutama buku hasil disertasinya tentang Islam dan masalah kenegaraan. Sebagai analisinya, digunakan buku-buku para ulama yang membahas tentang politik Islam. Adapun metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitik. Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan, pertama; Ahmad Syafii Maarif berpendapat bahwa konsep khilafah atau imamah dan daulah Islamiyah (negara Islam) tidak memiliki landasan yang kuat baik dari al-Quran maupun Sunnah Nabi. Oleh karena itu, ia sangat tidak setuju kepada kelompok umat Islam yang ingin mendirikan negara Islam. Menurutnya, yang penting adalah umat Islam dapat melaksankan nila-nilai etik al-Quran dalam kehidupan berpolitik dan bermasyarakat; kedua: Para Ulama al-salaf al-shalih ternyata berpendapat bahwa konsep khilafah atau imamah dan daulah Islamiyah (negara Islam) memiliki landasan yang kuat dari al-Quran dan Sunnah Nabi, terutama dari hasil ijma' para sahabat dan fakta-fakta sejarah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, para ulama al-salaf al-shalih mempunyai prinsip yang kuat bahwa Islam membutuhkan kekuasaan politis dalam wujud negara atau pemerintahan yang berdiri di atas landasan syariat Islam untuk menjaga Agama dan mengatur urusan dunia.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/20812/1/Halaman.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20812/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20812/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20812/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20812/7/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20812/8/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20812/9/DAFTAR_PUSTAKAA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20812/15/PUBLIKASI_ILMIAH.pdf