Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. S Dengan Gangguan Isolasi Sosial: Menarik Diri Di Ruang Maespati Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

Latar Belakang: Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi keseimbangan Keadaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa seseorang yang berarti akan m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nursito, Ebnu Hangga (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang: Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi keseimbangan Keadaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa seseorang yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa fisik, mental dan sosial atau status kesehatan seseorang sejalan dengan perkembangan teknologi dapat dikatakan makin banyak masalah yang harus dihadapi dan diatasi seseorang serta sulit tercapainya kesejahteraan hidup. Tujuan: Penulis menggunakan metode diskripsi, adapun sampelnya adalah Tn. S sedangkan proses pengumpulan datanya dengan cara wawancara, observasi, dan mengecek data status klien. : Hasil: dilakukan pengkajian selama empat hari, diagnosa keperawatan yang muncul pada : Setelah Tn. S adalah resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan menarik diri dan gangguan isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah. Setelah dilakukan penatalaksanaan asuhan keperawatan selama empat hari sesuai rencana tindakan keperawatan Klien mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi, klien dapat membina hubungan saling percaya, klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri, klien mampu smenyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang lain, klien mampu melaksanakan interaksi sosial secara bertahap serta klien mampu mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penulisan tersebut maka penulis menyimpulkan saat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan isolasi sosial menarik diri perlu dilakukan pendekatan secara terus menerus.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/21134/1/2._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21134/3/3._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21134/4/4._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21134/6/5._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21134/7/6._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21134/9/7._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21134/11/8._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21134/13/9._LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21134/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf