Hubungan Keterampilan Sosial dengan Korban Bullying di Sekolah Dasar

Kasus kekerasan terhadap anak marak terjadi. Bentuk ancaman atau pemalakan lebih sering muncul dalam beberapa bentuk seperti mengejek, minta makanan, minta dibuatkan tugas sampai disaat ujian minta untuk diberikan contekan, hal tersebut biasanya disebut dengan bullying. Bullying adalah tindakan meny...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wati, Parahita (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_21214
042 |a dc 
100 1 0 |a Wati, Parahita   |e author 
245 0 0 |a Hubungan Keterampilan Sosial dengan Korban Bullying di Sekolah Dasar 
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/21214/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/21214/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/21214/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/21214/5/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/21214/11/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/21214/13/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/21214/17/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/21214/18/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/21214/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 
520 |a Kasus kekerasan terhadap anak marak terjadi. Bentuk ancaman atau pemalakan lebih sering muncul dalam beberapa bentuk seperti mengejek, minta makanan, minta dibuatkan tugas sampai disaat ujian minta untuk diberikan contekan, hal tersebut biasanya disebut dengan bullying. Bullying adalah tindakan menyakiti secara fisik dan psikis secara terencana oleh pihak yang merasa lebih berkuasa terhadap yang lemah dan dilakukan secara berulang. Bullying bisa terjadi kepada siapa saja. Individu yang menjadi korban bullying biasanya mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, menarik diri dari lingkungan, tidak dapat mengekspresikan perasaannya, subjek cenderung diam dan tidak melawan ketika mendapat perlakuan kekerasan, sehingga subjek yang menjadi korban bullying cenderung mempunyai keterampilan sosial yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterampilan sosial dengan menjadi korban bullying. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara keterampilan sosial dengan menjadi korban bullying. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 4-5 Sekolah Dasar di Kecamatan Laweyan, yaitu SD Muhammadiyah 16, SD Negeri No. 205 dan SD Negeri Mangkuyudan No. 2 yang berjumlah 206 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah cluster random sampling. Metode pengambilan data dengan menggunakan skala menjadi korban bullying dan skala keterampilan sosial yang kemudian dianalisis menggunakan korelasi product moment dengan bantuan aplikasi SPSS 15. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara keterampilan sosial dengan korban bullying, dimana nilai koefisien korelasi (r) sebesar -1,50; p = 0,031 (p < 0,05). Sumbangan efektif variabel keterampilan sosial dengan menjadi korban bullying sebesar 2,3%. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa variabel menjadi korban bullying mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 9,71 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 12 tergolong rendah cenderung sedang, sedangkan variabel keterampilan sosial mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 45,02 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 36 tergolong sedang. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang signifikan antara keterampilan sosial dengan korban bullying. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BF Religion and Philosophy 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/21214/ 
787 0 |n F100080034 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/21214/  |z Connect to this object online