Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Stres Kerja Pada Anggota Polisi Di Polresta Surakarta

Kepolisian di Indonesia erat hubungannya dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas). Seorang polisi harus memiliki kesiapan akan tantangan dalam pekerjaan serta tahan terhadap tekanan baik dari lingkungan pekerjaannya maupun diluar pekerjaannya. Tak jarang tuntutan-tuntutan yang harus dip...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: PRIBADI, Rijki Aria (Author), , Dra. Partini, M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2014-12.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kepolisian di Indonesia erat hubungannya dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas). Seorang polisi harus memiliki kesiapan akan tantangan dalam pekerjaan serta tahan terhadap tekanan baik dari lingkungan pekerjaannya maupun diluar pekerjaannya. Tak jarang tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi menimbulkan rasa tertekan yang memicu timbulnya stres kerja. Akan tetapi hal tersebut bisa diminimalisir dengan adanya gaya kepemimpinan transformasional, dengan adanya gaya kepemimpinan transformasionalseorang anggota merasa percaya, kagum, loyal dan hormat kepada pemimpinnya sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai. Tujuandari penelitianiniadalah untukmengetahuihubunganantara gaya kepemimpinan transformasional dengan stres kerja pada anggota polisi. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan stres kerja. Subjek penelitian adalah anggota polisi di Polresta Surakarta yang mengalami indikasi stres kerja berupa gejala badan, gejala emosional, maupun gejala perilaku. Jumlah subjek pada penelitian ini berjumlah 120 anggota polisi. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan stres kerja dapat dilihat padanilai korelasi (r) sebesar -0,518 dengan signifikansi 0,000 (p≤0,01). Hasil kategorisasi diketahui bahwa variabel stres kerja memiliki rerata empirik sebesar 68,22 dan rerata hipotetik sebesar 70 yang berarti tergolong sedang. Variabel gaya kepemimpinan transformasional memiliki rerata empirik sebesar 77,66 dan rerata hipotetik sebesar 70 yang berarti tergolong sedang. Sumbangan dukungan social terhadap stres kerjasebesar 26,8%, sisanya sebesar 7,16% dipengaruhi oleh factor lain di luar gaya kepemimpinan transformasional. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah ada hubungan negatif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan stres kerja.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/21226/19/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21226/1/03.%20Halaman%20Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21226/2/04.%20BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21226/3/05.%20BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21226/4/06.%20BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21226/5/07.%20BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21226/6/08.%20BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21226/7/09.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21226/8/10.%20LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21226/20/01.%20Surat%20Pernyataan%20Publikasi%20Karya%20Ilmiah.pdf