Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Upaya Pencegahan Kekambuhan Demam Tifoid Pada Penderita Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiyoso Karanganyar

Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Demam tifoid ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh bakteri Salmonella typhi. Banyaknya kejadian demam tifoid dapat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam tifoid. Kuranngnya pengetahuan i...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Widodo, Agus (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Demam tifoid ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh bakteri Salmonella typhi. Banyaknya kejadian demam tifoid dapat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam tifoid. Kuranngnya pengetahuan ini menjadikan kekambuhan demam tifoid menjadi tinggi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Jatiyoso Bulan Maret 2012, diketahui jumlah penderita demam tifoid sebanyak 139 orang, sedangkan jumlah kunjungan penderita demam tifoid di tahun yang sama sebanyak 411 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan upaya pencegahan kekambuhan demam tifoid pada penderita demam tifoid di wilayah kerja Puskesmas Jatiyoso Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Metode penelitian adalah Deskriptif korelatif, Desain yang digunakan adalah survey dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 139 pasien. Jumlah sampel sebanyak 58 responden, yang ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel proportional random sampling. Instrumen penelitian diperoleh melalui kuesioner pengetahuan demam tifoid dan upaya pencegahan kekambuhan demam tifoid. Alat analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian diperoleh data, 18 responden (31%) mempunyai pengetahuan yang tinggi, 17 responden sedang, 23 responden (39,7%) rendah. Sebanyak 19 responden (32,8%) upaya pencegahan kekambuhan demam tifoid sudah baik, 18 responden (31%) cukup dan 21 responden (36,2%) kurang. Hasil uji statistik diperoleh nilai χ2 hitung= 12.656 dengan p = 0,013. Artinya terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan upaya pencegahan kekambuhan demam tifoid pada penderita demam tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiyoso Karanganyar.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/21905/1/2._BAGIAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21905/2/3._BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21905/3/4._BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21905/5/5._BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21905/7/6._BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21905/9/7._BAB_5.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21905/10/8._BAB_6.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21905/11/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21905/13/10._LAMPIRAN_LENGKAP.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21905/14/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdf