Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap Volume Oksigen Maksimal Pada Wanita Usia 30-39 Tahun

VO2 maksimal adalah kemampuan maksimal tubuh dalam mengambil dan mengkonsumsi oksigen selama aktifitas. Orang yang memiliki VO2 maksimal yang tinggi tidak mudah lelah dan bekerja lebih efektif. Ada bebrapa faktor yang mempengaruhi VO2 maksimal antara lain usia, jenis kelamin, aktifitas fisik, kompos...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Agustina, Rochayah (Author), , Wahyuni, SSt. FT, M. Kes (Author), , Hilmi Zadah Faidullah, SST. Ft (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:VO2 maksimal adalah kemampuan maksimal tubuh dalam mengambil dan mengkonsumsi oksigen selama aktifitas. Orang yang memiliki VO2 maksimal yang tinggi tidak mudah lelah dan bekerja lebih efektif. Ada bebrapa faktor yang mempengaruhi VO2 maksimal antara lain usia, jenis kelamin, aktifitas fisik, komposisi tubuh dan keturunan. Puncak dari kebugaran seseorang di usia 25-30 tahun, kemudian terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh. Penurunan kapasitas fungsional dari tubuh khususnya jantung dan pembuluh darah disebabkan karena penurunan dari denyut nadi maksimal dan penurunan dari fungsi jantung. Oleh karena itu, kebugaran harus dijaga dengan aktifitas fisik seperti olahraga senam aerobik low impact. Senam aerobik merupakan salah satu aktifitas olahraga yang dapat meningkatkan VO2 maksimal. Salah satu tipe senam aerobik yang di gunakan adalah senam aerobik low impact .Senam aerobik low impact adalah olahraga yang menggunakan selruh otot tubuh dengan gerakan terus menerus, ritmis dan dinamis yang sederhana diiringi dengan musik, salah satu kaki selalu berada pada lantai. Senam aerobik yang dilakukan secara teratur dapat memberikan dampak yang positif pada tubuh, khususnya jantung dan paru-paru. Pada jantung terjadi peningkatan curah jantung yang disalurkan keseluruh tubuh denngan denyut nadi yang semakin kecil. Pada paru-paru terjadi proses udara yang lebih banyak dengan usaha yang semakin kecil. Senam aerobik dapat memberikan hasil yang optimal jika di lakukan dengan intensitas 60-90% dari MHR, frekuensi 3-5 kali seminggu, durasi 40 menit. Dalam melakukan senam aerobik, mula-mula harus melakukan pemanasan selama 5-10 menit, latihan inti 20 menit dan pendinginan 5-10 menit. Dalam mengukur VO2, banyak metode yang digunakan. Salah satunya dengan menggunakan latihan submaksimal seperti naik turun bangku tanpa sandaran yang biasa disebut queen's college step test. Naik turun bangku selama 5 menit yang diatur dengan ketukan bantuan dari alat metronome. Setelah naik turun, denyut nadi diukur selama 15 detik dikali 4 kemudian dimasukan kedalam rumus VO2 maksimal.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/21928/1/2._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21928/2/3._BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21928/3/4._BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21928/4/5._BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21928/5/6._BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21928/6/7._BAB_5.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21928/7/8._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21928/9/9._LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/21928/12/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf