Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Tindakan Debridement & Orif Pada Kasus Open Fraktur Radius Ulna Segmental Sinistra Grade I Di Ruang Ibs Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

• Main Author: Widyastuti, Indah (Author)
• Format: Book
• Published: 2012.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Connect to this object online
• Notes: https://eprints.ums.ac.id/22047/1/HALAMAN_DEPAN.pdf; https://eprints.ums.ac.id/22047/2/BAB_I.pdf; https://eprints.ums.ac.id/22047/3/BAB_II.pdf; https://eprints.ums.ac.id/22047/4/BAB_III.pdf; https://eprints.ums.ac.id/22047/6/BAB_IV.pdf; https://eprints.ums.ac.id/22047/7/BAB_V.pdf; https://eprints.ums.ac.id/22047/9/BAB_VI.pdf; https://eprints.ums.ac.id/22047/19/DAFTAR_PUSTAKA.pdf; https://eprints.ums.ac.id/22047/22/LAMPIRAN.pdf; https://eprints.ums.ac.id/22047/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
• Keywords: RT Nursing

Berdasarkan data bulan Juni 2012 di rumah sakit Ortopedi Surakarta kasus open fraktur radius ulna dengan tindakan debridement dan ORIF terdapat 10,7% dari total kasus 382 orang. Dari banyaknya kasus yang terjadi maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan agar dapat mengurangi resiko kehilangan fungsi anggota tubuh. Tujuan karya tulis ini ialah untuk mengetahui asuhan keperawatan dengan tindakan operasi ORIF & debridement pada kasus open fracture radius ulna segmental sinistra grade I di ruang instalasi bedah sentral. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Masalah yang muncul pada pre operasi antara lain resiko infeksi belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan untuk kolaborasi tindakan operasi debridement, masalah nyeri akut belum teratasi hanya dengan manajemen nyeri dan mengimobilisasi bagian yang sakit, masalah ansietas teratasi dengan pemberian informasi prosedur bedah. Pada intra operasi masalah keperawatan resiko defisit volume cairan tidak terjadi karena mempertahankan prinsip rehidrasi cairan dengan infus ringer lactat. Pada post operasi masalah resiko infeksi tidak terjadi karena tetap mempertahankan prinsip steril dan untuk masalah risiko cedera tidak terjadi karena dilakukan transportasi dengan tetap memperhatikan safety pasien.