Asuhan Keperawatan Pada Ny. K Dengan Hiperglikemia Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Moewardi
Diabetes mellitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Keluhan yang timbul pada pasien salah satunya adalah Hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah dari rentang kadar p...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Diabetes mellitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Keluhan yang timbul pada pasien salah satunya adalah Hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah dari rentang kadar puasa normal 80 - 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140 - 160 mg /100 ml darah. Peran hiperglikemia antara lain advance glycosilation end product (AGE), aldose reduktase, stres oksidatif, pseudo hipoksia, hipoksia sejati, stres karbonil, perubahan metabolisme lipoprotein, peningkatan aktivitas protein kinase C, dan perubahan faktor pertumbuhan atau aktivitas sitokin. Merokok merupakan salah satu faktor risiko penting untuk komplikasi makrovaskuler. Merokok pada DM tipe 2 menyebabkan amputasi kaki yang lebih awal, dan risiko terjadinya infeksi. Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah adalah agar dapat melakukan asuhan keperawatan dengan melakukan proses pendekatan keperawatan padapasien hiperglikemia. Metode yang diambil adalah wawancara dan pemeriksaan fisik dan studi dokumen. Hasil dari karya ilmiah ini adalah pada pasien Ny. K dengan hiperglikemia terjadi gangguan infeksi, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan faktor biologis dan kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungan dengan kurang sumber informasi sedangkan diagnosa yang terdapat dalam teori tetapi tidak ada dalam kasus adalah gangguan perfusi berhubungan dengan melemahnya/menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah, ganguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas, keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki, gangguan pemenuhan nutrisi (kurang dari) kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/22062/1/1.BAGIAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/22062/2/4.BAB_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/22062/4/5.BAB_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/22062/5/6.BAB_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/22062/6/7.BAB_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/22062/8/8.BAB_5.pdf https://eprints.ums.ac.id/22062/9/9.BAB_6.pdf https://eprints.ums.ac.id/22062/11/10.DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/22062/12/11._LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/22062/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf |