Apresiasi Masyarakat Surakarta Terhadap Pertunjukan Seni Wayang Orang Di Sriwedari

Sektor pariwisata yang mengandalkan kebudayaan belum digarap secara maksimal sebagai aktivitas bisnis. Bahkan, potensi kebudayaan untuk kasus di Indonesia pada umumnya belum diberdayakan sebagai aset ekonomi, baik bagi masyarakat lokal pemilik kebudayaan maupun pihak lain yang berkepentingan seperti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUTRANTO, REDI DAMARJATI (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sektor pariwisata yang mengandalkan kebudayaan belum digarap secara maksimal sebagai aktivitas bisnis. Bahkan, potensi kebudayaan untuk kasus di Indonesia pada umumnya belum diberdayakan sebagai aset ekonomi, baik bagi masyarakat lokal pemilik kebudayaan maupun pihak lain yang berkepentingan seperti investor. Banyak media cetak maupun media elektronik menganggap bahwa wayang orang Sriwedari mengalami mati suri. Penelitian ini dilakukan di Gedung Wayang Orang Sriwedari. Peneliti ingin menggambarkan suatu jenis realitas dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data adalah kata-kata dan tindakan, sumber tertulis, dan foto. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan teknik analisis interaktif menurut Miles & Huberman Kesimpulan bahwa apresiasi masyarakat terhadap pertunjukan seni kebudayaan wayang orang di Gedung Wayang Orang Sriwedari cukup besar dilihat dari persamaan pendapat pada indikator ketertarikan, kesenangan, perhatian, manfaat, tetapi memiliki perbedaan pendapat pada pemahaman dan juga partisipasinya. Pengaruh apresiasi masyarakat terhadap pertunjukan seni kebudayaan wayang orang di Gedung Wayang Orang Sriwedari Surakarta terhadap para pelaku seni Wayang Orang itu sendiri sangat besar karena menurut pengakuan pelaku seni sendiri adanya apresiasi masyarakat mampu lebih intens (total) untuk menjalankan sebuah karakter, jadi intinya jika saya lebih intens dalam bermain itu akan lebih rasanya tertata, akan lebih bisa beradaptasi, tidak mempunyai rasa grogi meskipun dalam tanda petikada hal-hal yang spontanitas tapi kita tidak down (jatuh mental) tetapi kita menyikapi itu dengan sebuah kemapanan diatas panggung.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/22087/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22087/3/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22087/6/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22087/8/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22087/12/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22087/14/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22087/18/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22087/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdf