Gambaran Pengobatan Dan Analisis Biaya Terapi Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2011

Gagal ginjal kronik di seluruh dunia dan di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menyangkut masalah ekonomi. Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang tidak menular tetapi dapat menimbulkan kematian dan dibutuhkan biaya yang besar untuk mempertahankan hidup pasien melalui hemodiali...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Erliana, Atikah Dwi (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Gagal ginjal kronik di seluruh dunia dan di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menyangkut masalah ekonomi. Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang tidak menular tetapi dapat menimbulkan kematian dan dibutuhkan biaya yang besar untuk mempertahankan hidup pasien melalui hemodialisa (cuci darah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengobatan dan biaya medik langsung rata-rata terapi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa berdasarkan kelas perawatan di Instalasi rawat inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data menggunakan metode retrospektif yang berasal dari catatan rekam medik pasien dan instalasi farmasi. Kriteria inklusi yaitu pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa yang mendapat terapi selama rawat inap. Analisis data meliputi gambaran pengobatan dan analisis biaya medik langsung rata-rata berdasarkan kelas perawatan. Berdasarkan hasil penelitian, dari 64 kasus pasien yang dianalisis, obat yang banyak digunakan adalah asam folat (100%), Ca-Carbonat (100%), furosemid (94,12%), ranitidin (85,29%) dan valsartan (73,53%). Biaya medik langsung rata-rata gagal ginjal kronik pada kelas perawatan Vip sebesar Rp9.154.942,00 dengan biaya tertinggi pada obat dan alkes (33,73%), kelas I dan kelas II sebesar Rp8.973.454,34 dan Rp5.107.311,00 dengan biaya tertinggi pada penunjang diagnostik 25,09% dan 26,85%, serta kelas III sebesar Rp4.184.266,41 dengan biaya tertinggi pada hemodialisa sebesar 31,30%.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/22105/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22105/2/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22105/3/BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22105/4/BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22105/5/BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22105/19/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22105/20/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22105/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf