Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Kedondong (Spondias pinnata) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae dan Staphylococcus saprophyticus

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri masih banyak dijumpai, salah satunya adalah disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella dysenteriae. Selain itu, Staphylococcus saprophyticus juga merupakan salah satu mikroorganisme yang paling sering ditemui terkait dengan infeksi saluran kemih akut...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nurhasanah, Yuyun (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri masih banyak dijumpai, salah satunya adalah disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella dysenteriae. Selain itu, Staphylococcus saprophyticus juga merupakan salah satu mikroorganisme yang paling sering ditemui terkait dengan infeksi saluran kemih akut (ISK) pada perempuan muda yang aktif secara seksual. Kedondong (Spondias pinnata) dimanfaatkan sebagai bahan obat alam untuk mengobati diare, disentri, rematik, gonore, TBC, katarak, infeksi mulut dan tenggorokan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit batang kedondong terhadap S. dysenteriae dan S. saprophyticus. Ekstrak etanol kulit batang kedondong Spondias pinnata diperoleh melalui ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak dengan seri konsentrasi 0,10%; 0,19%; 0,38%; dan 0,75% diuji aktivitas antibakteri terhadap S. dysenteriae dan S. saprophiticus dengan metode dilusi padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 0,75% terdapat hambatan pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae dan Staphylococcus saprophyticus yang lebih besar daripada konsentrasi 0,38%; 0,19%; dan 0,10%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit batang kedondong (Spondias pinnata) pada konsentrasi 0,75% menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri terhadap Shigella dysenteriae dan Staphylococcus tetapi nilai Kadar Hambat Minimal belum bisa ditentukan.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/22114/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22114/2/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22114/4/BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22114/5/BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22114/7/BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22114/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22114/11/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22114/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf