Perbedaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Karies Gigi Dan Tidak Menderita Karies Gigi Di Sekolah Dasar Banyuanyar III Surakarta
Latar Belakang : Karies gigi banyak terjadi pada usia anak sekolah. Makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut. Makanan yang disukai anak antara lain adalah permen, kue berisi krim, kue kering, dan minuman manis yang dapat dengan mudah menimbulkan karies. Berdasarkan data awal peme...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang : Karies gigi banyak terjadi pada usia anak sekolah. Makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut. Makanan yang disukai anak antara lain adalah permen, kue berisi krim, kue kering, dan minuman manis yang dapat dengan mudah menimbulkan karies. Berdasarkan data awal pemeriksaan gigi Puskesmas Banyuanyar dari siswa-siswi kelas 1-3 yang diperiksa kesehatan giginya mengalami karies gigi adalah 81%. Selain itu status gizi berdasarkan BB/TB berstatus gizi normal adalah 60%, berstatus gizi gemuk 25%, dan kurus 15%. Tujuan : Mengetahui perbedaan konsumsi makanan kariogenik dan status gizi anak sekolah dasar yang menderita karies gigi dan tidak menderita karies gigi di sekolah dasar Banyuanyar III Surakarta. Metode Penelitian : Sampel penelitian ini adalah 31 anak yang menderita karies gigi dan yang tidak menderita karies gigi. Data konsumsi makanan kariogenik diperoleh dari food frequency. Data status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri. Data karies gigi didapatkan dari pemeriksaan gigi yang dibantu oleh petugas Puskesmas Banyuanyar Surakarta. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan frekuensi konsumsi makanan kariogenik adalah sebesar 60% (37 anak) sering mengkonsumsi makanan kariogenik dan 40% (25 anak) tidak sering mengkonsumsi makanan kariogenik. Status gizi anak sekolah responden berstatus gizi normal 24 subjek (40%) dan berstatus gizi tidak normal sebesar 38 subjek dengan (60%). Hasil uji beda frekuensi konsumsi makanan kariogenik anak yang menderita karies gigi dan yang tidak menderita karies gigi nilai p = 0,001. Hasil uji beda status gizi anak yang menderita karies gigi dan yang tidak menderita karies gigi nilai p = 0.002. Kesimpulan : Terdapat perbedaan konsumsi makanan kariogenik anak yang menderita karies gigi dan yang tidak menderita karies gigi. Terdapat perbedaan perbedaan status gizi anak yang menderita karies gigi dan yang tidak menderita karies gigi. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/22117/1/COVER.pdf https://eprints.ums.ac.id/22117/2/BAB_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/22117/4/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/22117/6/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/22117/8/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/22117/9/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/22117/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/22117/13/Lampiran.pdf https://eprints.ums.ac.id/22117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf |