Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo Tahun 2011
Di Indonesia angka kejadian penyakit infeksi yang memerlukan terapi antibiotik masih cukup banyak. Infeksi saluran kemih merupakan salah satu infeksi yang angka kejadiannya masih cukup banyak. Pengobatan infeksi saluran kemih membutuhkan terapi antibiotik. Penggunaan antibiotik ini harus tepat agar...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Di Indonesia angka kejadian penyakit infeksi yang memerlukan terapi antibiotik masih cukup banyak. Infeksi saluran kemih merupakan salah satu infeksi yang angka kejadiannya masih cukup banyak. Pengobatan infeksi saluran kemih membutuhkan terapi antibiotik. Penggunaan antibiotik ini harus tepat agar tidak terjadi resistensi. Selain membahayakan bagi pasien, penggunaan antibiotik yang tidak tepat juga dapat memboroskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) di instalasi rawat inap RSUD Sukoharjo tahun 2011 serta mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien ISK di instalasi rawat inap RSUD Sukoharjo tahun 2011 yang ditinjau dari aspek tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional (non eksperimental) yang bersifat retrospektif dan dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Data diambil dari bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo tahun 2011. Metode yang digunakan adalah dengan teknik purposive sampling dimana pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria yang diinginkan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis antibiotik yang digunakan di RSUD Sukoharjo adalah ciprofloxacin (38,5%), cefotaxim (32,1%), ceftriaxon (7,3%), ampicillin (7,3%), levofloxacin (5,5%), cefazolin (4,6%), amoxicillin (2,8%) dan cefixime (1,8%). Sedangkan kesesuaian penggunaan antibiotik dari aspek tepat indikasi 100%, tepat obat 72,5%, tepat pasien 85,3%, dan tepat dosis 23,9%. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/22118/1/COVER-INTISARI.pdf https://eprints.ums.ac.id/22118/2/BAB_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/22118/4/BAB_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/22118/6/BAB_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/22118/7/BAB_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/22118/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/22118/9/LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/22118/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf |