Gambaran Pengobatan Dan Analisis Biaya Terapi Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2011

Stroke merupakan penyakit yang dikenal sebagai penyebab kematian kedua di dunia dan ketiga di Amerika. Stroke non hemoragik adalah stroke yang disebabkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah. Biaya pelayanan kesehatan khususnya biaya obat, telah meningkat tajam beberapa dekade terakhir. Peneliti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fatmawati, Ferdiana Dyah (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Stroke merupakan penyakit yang dikenal sebagai penyebab kematian kedua di dunia dan ketiga di Amerika. Stroke non hemoragik adalah stroke yang disebabkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah. Biaya pelayanan kesehatan khususnya biaya obat, telah meningkat tajam beberapa dekade terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terapi dan biaya medik langsung rata-rata terapi stroke non hemoragik berdasarkan kelas perawatan dengan metode cost analysis di instalasi rawat inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan secara retrospektif melalui data rekam medik pasien, dan kuitansi di bagian rekam medik serta harga obat di Bagian Instalasi Farmasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pasien. Pengolahan data meliputi demografi pasien, gambaran pengobatan dan analisis biaya rata-rata medik langsung. Hasil penelitian menunjukkan obat yang banyak digunakan pada pasien stroke non hemoragik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah citicolin (98%), flunarizin (61%), ranitidine (59%), piracetam (50%), dan captopril (47%). Biaya medik langsung rata-rata stroke non hemoragik (dalam Ribuan) paling tinggi yaitu pada kelas VIP Cendana sebesar Rp5.649,36 per pasien dan paling kecil pada kelas III sebesar Rp2.774,64 per pasien dengan biaya tertinggi pada biaya obat dan alkes masing-masing 41,29% dan 45,68%.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/22139/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22139/3/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22139/5/BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22139/6/BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22139/11/BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22139/12/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22139/13/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22139/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf