Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Tetanus Di Bangsal Shofa Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta

Latar Belakang : Tetanus berakibat fatal pada hampir 60% orang yang tidak terimunisasi, biasanya terlihat dalam 10 hari setelah serangan. Jika gejala berkembang dalam waktu 3 hari setelah paparan, maka prognosisnya menjadi buruk. Atelektasis, pneumonia, kontraktur fleksi dan aritmia kardiak merupaka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NUGROHO, BAYU SETYO (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang : Tetanus berakibat fatal pada hampir 60% orang yang tidak terimunisasi, biasanya terlihat dalam 10 hari setelah serangan. Jika gejala berkembang dalam waktu 3 hari setelah paparan, maka prognosisnya menjadi buruk. Atelektasis, pneumonia, kontraktur fleksi dan aritmia kardiak merupakan sebagian komplikasi dari tetanus. Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan terjadinya kasus tetanus. Salah satunya bisa dilihat pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, pada tahun 2011 tercatat 13 pasien dengan tetanus. Sedang pada awal 2012 sudah dirawat 3 orang pasien. Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan tetanus meliputi pengkajian, analisa data, penegakan diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam didapatkan hasil intake nutrisi yang tercukupi dengan klien dapat menghabiskan lebih dari setengah porsi diit rumah sakit, pemenuhan eliminasi BAB terpenuhi sekali sehari, dan Activity Daily Leaving (ADL) belum sepenuhnya dapat terpenuhi secara mandiri. Kesimpulan : Pengkajian yang dilakukan berdasar teori Muttaqin mendapati tiga masalah pada klien yaitu masalah nutrisi, eliminasi dan Activity Daily Leaving (ADL) yang selanjutnya dijadikan prioritas masalah dan diagnosa keperawatan. Intervensi disusun sesuai dengan keluhan pada klien. Dan selanjutnya implementasi dilaksanakan sesuai intervensi dengan memperhatikan kondisi klien dan kebijakan rumah sakit. Hasil dari evaluasi didapati masalah eliminasi berhasil teratasi, masalah nutrisi teratasi sebagian dan Activity Daily Leaving (ADL) belum teratasi.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/22239/1/3._Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22239/2/4.a_BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22239/4/4.b_BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22239/5/4.c_BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22239/7/4.d_BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22239/13/4.e_BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22239/15/5._Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22239/18/6._Lampiran-Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/22239/20/2._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdf