Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2008-2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2008-2010. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Boyolali. Sedangkan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data keuangan APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2008-2010. Ada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Raharjo, Suryo (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2008-2010. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Boyolali. Sedangkan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data keuangan APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2008-2010. Adapun teknik pengumpulan data adalah dengan dokumentasi dan wawancara yang dilakukan di Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali. Metode penelitian yang dilakukan adalah Deskriptif Komparatif, dengan menggunakan beberapa Rasio Keuangan yaitu Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektifitas dan Efisiensi, Rasio Pertumbuhan, Rasio Pertumbuhan Kekayaan Daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Berdasarkan Rasio Kemandirian Keuangan Daerahyang ditunjukkan angka rasio rata-rata adalah 9,73% masih berada diantara 0%-25% dan tergolong mempunyai pola hubungan Instruktif yang berarti kemampuan Pemerintah Daerah dalam membiayai kegiatan pemerintahan, pembangunan, pelayanan sosial masyarakat masih sangat rendah. (2). Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali sudah berjalan efektif dan efisien. Rasio Efektifitas sudah mencapai 100% berarti kinerjamya sudah efektif. Rasio Efisiensi kurang dari 100% berarti kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali sudah efisien. (3). Berdasarkan Rasio Pertumbuhan menunjukkan bahwa Rasio Pertumbuhan PAD mengalami kenaikan yaitu 9,84% dan 23,54%. Dan untuk Rasio Pertumbuhan Total Pendapatan juga mengalami kenaikan yaitu 6,85% dan 9,77%. Sedang Rasio Pertumbuhan Belanja Operasi mengalami kenaikan yaitu dari 12,73% menjadi 13%. Dan untuk Rasio Pertumbuhan Belanja Modal mengalami kenaikan yaitu dari (30,46%) menjadi 15,60%. Dan untuk Rasio Pertumbuhan Kekayaan Daerah mengalami penurunan dan kenaikan yaitu 72,56%, (27,53%) dan 12,06%.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/23091/1/Halaman_Sampul_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23091/2/Bab_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23091/3/Bab_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23091/4/Bab_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23091/5/Bab_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23091/8/Bab_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23091/10/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23091/12/Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23091/14/Naskah_Publikasi.pdf