Karakteristik Tindak Tutur pada Wacana Slogan di Lingkungan Surakarta

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk tindak tutur pada wacana slogan yang ada di lingkungan Surakarta dan mengidentifikasi karakteristik tindak tutur wacana slogan di lingkungan Surakarta. Penelitian dianalisis menggunakan metode padan dan agih. Hasil penelitian i...

Olles dieđut

Furkejuvvon:
Bibliográfalaš dieđut
Váldodahkkit: Supraptini, Yuti (Dahkki), , Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum (Dahkki)
Materiálatiipa: Girji
Almmustuhtton: 2013.
Fáttát:
Liŋkkat:Connect to this object online
Fáddágilkorat: Lasit fáddágilkoriid
Eai fáddágilkorat, Lasit vuosttaš fáddágilkora!
Govvádus
Čoahkkáigeassu:Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk tindak tutur pada wacana slogan yang ada di lingkungan Surakarta dan mengidentifikasi karakteristik tindak tutur wacana slogan di lingkungan Surakarta. Penelitian dianalisis menggunakan metode padan dan agih. Hasil penelitian ini Bentuk-bentuk tindak tutur yang dianalisis dalam penelitian ini adalah tindak tutur direktif dan tindak tutur representatif. Terdapat 8 modus yaitu: perintah 14 tuturan, mengimbau 7 tuturan, mengajak 6 tuturan, permintaan 4 tuturan, sindiran 2 tuturan, peringantan 2 tuturan, melarang 2 tututran, menyarankan 1 tuturan, Adapun tindak tutur representatif tuturan tersebut menyatakan 10 tuturan dan memberitahukan 8 tuturan. Karakteristik tindak tutur wacana slogan di lingkungan Surakarta terdiri atas tiga karakteristik, yakni meliputi (1) Karakteristik tindak tutur pada wacana slogan di lingkungan Surakarta memiliki kecenderungan untuk menyatakan maksud tuturan secara langsung. Pada maksud tindak tutur ini di dominasi oleh tindak tutur direktif dengan modus mengajak dan memerintah; (2) Karakteristik tindak tutur pada wacana slogan cenderung juga disertai dengan penanda kata definisi yakni Kata yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas; (3) Karakteristik tindak tutur pada wacana slogan di lingkungan Surakarta menunjukan bahwa penutur lebih tinggi status sosialnya dari pada mitra tutur, ditinjau dari situasi sosialnya.
Fuomášahttimat:https://eprints.ums.ac.id/23349/1/03._Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23349/2/04._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23349/3/05._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23349/4/06._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23349/6/07._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23349/8/08._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23349/10/09._Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23349/11/10._Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23349/13/02._Naskah_Publikasi.pdf