Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) sebagai faktor risiko kematian neonatus

Latarbelakang. Bayi dengan berat lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram. Di Indonesia kelahiran bayi dengan berat lahir rendah justru diikuti kematian bayi. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) menjadi salah satu factor utama yang berkontribusi terhadap kematian peri...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Huda, Wahid Nor (Author), , dr. Rusmawita, M.Kes.,Sp.A (Author), , dr. Annta Kern N. M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latarbelakang. Bayi dengan berat lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram. Di Indonesia kelahiran bayi dengan berat lahir rendah justru diikuti kematian bayi. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) menjadi salah satu factor utama yang berkontribusi terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakandalam 2 kategori, yaitu : BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 27 minggu), dan BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR/PJT) yaitu bayi cukup bulan tetapi berat kurang untuk usianya. Di Indonesia insidensi PJT mencapai 19.8% dan 10% terjadi kematian pada masa perinatal sebagai konsekuensi PJT. Tujuan. Melakukan kajian ilmiah mengenai kaitan antara Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) sebagai faktor risiko terjadinya kematian neonates pada bayi baru lahir di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Desain. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui rekam medis pasien bayi baru lahir antara 1 Januari 2010 - 31 Desember 2011.Pengambilan sampel dengan cara total sampling, dengan mengambil data sebanyak 173 BBLR. Data kemudian diolah dengan uji Fisher Exact Probability Test. Hasil. Berdasarkan uji Fisher Exact Probability Test didapatkan nilai P = 0,062 yang berarti nilai P > 0.05 sehingga menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada taraf signifikan 5%, dengan interval kepercayaan 95% antara 0.020-1,390. Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) dengan kematian neonatus di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/23925/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23925/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23925/3/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23925/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23925/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23925/6/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23925/7/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23925/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23925/13/LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf