Hubungan Antara Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil denganAngka Kejadian Preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Latar Belakang: Preeklampsia adalah penyakit yang terjadi pada masa kehamilan yang biasanya muncul setelah 20 minggu dan ditandai oleh terjadinya peningkatan tekanan darah selama kehamilan (sistole/diastole ≥140/90 mmHg) disertai proteinuria dan edema (Prawirohardjo, 2009). Prevalensi terjadinya pre...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sa'adah, Niswatus (Author), , dr. Supanji Raharja, Sp. OG (K) (Author), , dr. Anika Candrasari (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang: Preeklampsia adalah penyakit yang terjadi pada masa kehamilan yang biasanya muncul setelah 20 minggu dan ditandai oleh terjadinya peningkatan tekanan darah selama kehamilan (sistole/diastole ≥140/90 mmHg) disertai proteinuria dan edema (Prawirohardjo, 2009). Prevalensi terjadinya preeklampsia meningkat apabila ditemukan riwayat keluarga, ras, primigravida, usia, peningkatan berat badan (Dekker, 2004). Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pertambahan berat badan ibu hamil dengan peningkatan terjadinya preeklampsia, dimana resiko preeklampsia bertambah seiring bertambahnya berat badan ibu sewaktu hamil terdapat 16,3% (Luealon, 2010). Ibu hamil dengan pertambahan berat badan normal (≤15 kg) dan berlebih (>15 kg) memiliki resiko terjadinya preeklampsia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pertambahan berat badan ibu hamil dengan angka kejadian preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode Penelitan: Observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 100 dibagi menjadi menjadi dua kelompok yaitu 50 untuk kasus dan 50 untuk kontrol. Instrumen yang digunakan adalah data sekunder dari rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariat menggunakan uji Regresi Linier. Hasil: Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara pertambahan berat badan ibu hamil dan preeklampsia (p=0,001). Dan dengan uji regresi linier didapatkan hasil yang bermakna antara pertambahan berat badan dengan preeklampsia (p=0,002). Sedangkan didapatkan hasil yang tidak bermakna antara graviditas dengan preeklampsia (p=0,129) dan antara usia dengan preeklampsia (p=0,513). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pertambahan berat badan ibu hamil dengan kejadian preeklampsia.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/23928/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23928/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23928/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23928/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23928/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23928/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23928/7/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23928/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23928/12/LAMPIRAN.pdf