Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dengan Risiko Terjadinya Myoma Uteri di RSUD Dr. Moewardi Periode 1 Januari 2011 - 31 Desember 2011

Latar Belakang : Myoma uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat di sekitarnya, yang dalam kepustakaan dikenal dengan istilah fibromyoma, leiomyoma ataupun fibroid (Prawirohardjo, 2009). Prevalensi terjadinya myoma uteri meningkat apabila ditemukan r...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ikramina, Lina (Author), , Dr. Supanji Raharja, Sp.OG (K) (Author), , dr. Anika Candrasari (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang : Myoma uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat di sekitarnya, yang dalam kepustakaan dikenal dengan istilah fibromyoma, leiomyoma ataupun fibroid (Prawirohardjo, 2009). Prevalensi terjadinya myoma uteri meningkat apabila ditemukan riwayat keluarga, ras, obesitas dan nullipara (Fradhan et al, 2008). Penelitian menemukan adanya hubungan antara obesitas dengan peningkatan kejadian myoma uteri, dimana wanita yang mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas normal, berkemungkinan lebih sering menderita myoma uteri. Pada penelitian yang dilakukan oleh Katherine A, et al pada tahun 2003 diperoleh data dimana wanita yang mempunyai indeks massa tubuh normal mempunyai risiko terkena myoma uteri sebesar 36,7%, sedangkan pada wanita overweight mempunyai risiko terkena myoma uteri sebesar 52,6%. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan risiko terjadinya myoma uteri. Metode Penelitian : Deskriptif analitik dengan pendekatan case study. Subjek penelitian berjumlah 52 pasien myoma uteri. Instrumen yang digunakan adalah data rekam medik untuk melihat data berat badan dan tinggi badan serta diagnosis myoma uteri. Hasil : Didapatkan kasus myoma uteri pada wanita dengan indeks massa tubuh berlebih yaitu sebanyak 35 kasus (67,3%) dan pada wanita dengan indeks massa tubuh normal sebanyak 17 kasus (32,7%). Odds Ratio = 2 (OR > 1). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh berlebih dengan risiko terjadinya myoma uteri, dimana risiko terjadinya myoma uteri 2 kali lebih besar pada wanita dengan indeks massa tubuh berlebih daripada wanita dengan indeks massa tubuh normal.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/23947/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23947/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23947/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23947/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23947/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23947/7/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23947/9/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23947/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23947/14/LAMPIRAN.pdf