Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur

Tanah di Desa Jono Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen dari hasil penelitian Wiqoyah (2003) adalah tanah lempung. Tanah lempung ini berukuran 94,13% lolos saringan nomor 200, batas cair (LL) = 88,03%, dan indeks plastisitas (IP) = 49,44%. Faktor yang sangat penting dalam penentuan tebal perkerasan yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Choirudin, Jalu (Author), , Agus Susanto, S.T., M.T (Author), , Senja Rum Harnaeni, S.T., M.T (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tanah di Desa Jono Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen dari hasil penelitian Wiqoyah (2003) adalah tanah lempung. Tanah lempung ini berukuran 94,13% lolos saringan nomor 200, batas cair (LL) = 88,03%, dan indeks plastisitas (IP) = 49,44%. Faktor yang sangat penting dalam penentuan tebal perkerasan yang dibutuhkan pada suatu jalan aspal (flexible pavement) adalah tanah dasar. Apabila tanah dasar merupakan tanah lempung yang mempunyai kuat dukung yang rendah dan sangat sensitif terhadap perubahan kadar air, akan menyebabkan ketidakstabilan jalan tersebut.Oleh karena itu, perlu pengkajian sifat- sifat fisis dan mekanis agar kekuatan konstruksi bangunan sesuai dengan sifat-sifat tanah yang layak digunakan sebagai dasar bangunan dengan cara stabilisasi menggunakan kapur 8% ditambah dengan abu ampas tebu dengan variasi 0%, 3%, 6%, 9%, 12% dan 15% dari berat sampel. Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat fisis dan kuat dukung tanah campuran meliputi uji berat jenis, uji kadar air, uji Atterberg limits, uji analisa saringan, uji hydrometer, uji standard Proctor, uji CBR dengan perawatan dan perendaman 3 hari. Hasil penelitian tanah campuran diklasifikasi berdasarkan sistem AASHTO, termasuk ke dalam kelompok A-5, A-2-5 dan A-2-4. Sedang berdasar klasifikasi USCS, tanah campuran termasuk kelompok SC dan SM . Hasil penelitian ini menunjukkan nilai kadar air, nilai berat jenis (specific gravity), nilai batas cair, nilai batas plastis, indeks plastisitas, nilai persentase butiran tanah lolos saringan No.200 cenderung menunjukkan penurunan, adapun penurunan terbesar pada penambahan abu ampas tebu 15%. Nilai batas susut cenderung mengalami peningkatan terhadap tanah asli, adapun peningkatan terbesar pada penambahan abu ampas tebu 15%. Untuk uji standard Proctor diperoleh berat isi kering maksimum tanah campuran samakin meningkat, peningkatan terjadi pada penambahan abu ampas tebu 15% yaitu sebesar 1,31%. Jadi tanah campuran yang memiliki kandungan abu ampas tebu paling banyak berat isi kering maksimum paling besar. Sedangkan untuk kadar air optimum cenderung mengalami penurunan, penurunan terbesar pada penambahan abu ampas tebu 15% sebesar 30,05%. Nilai CBR dengan perawatan dan perendaman 3 hari cenderung mengalami peningkatan seiring dengan penambahan abu ampas tebu. Nilai CBR dengan perawatan dan perendaman yang terbesar terjadi pada penambahan abu ampas tebu 15% yaitu sebesar 11,167%.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/23963/1/01_HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23963/4/02_BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23963/5/03_BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23963/6/04_BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23963/7/05_BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23963/9/06_BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23963/10/07_BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23963/14/08DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23963/18/09__LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23963/20/10_NASKAH_PUBLIKASI.pdf