Analisis Kekuatan Las Berbahan Aluminium Mampu Las Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan sambungan las aluminium dari dua macam pengelasan yang berbeda yaitu las TIG ( Tungsten Inert Gas ) dan Oxy - Acetylene terhadap sifat fisis dan mekanis. Material digunakan adalah aluminium jenis 6063 dengan tebal ± 5mm dan lebar 25mm yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WIDODO, GALIH EDI (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan sambungan las aluminium dari dua macam pengelasan yang berbeda yaitu las TIG ( Tungsten Inert Gas ) dan Oxy - Acetylene terhadap sifat fisis dan mekanis. Material digunakan adalah aluminium jenis 6063 dengan tebal ± 5mm dan lebar 25mm yang disambung masing - masing dengan las TIG dan Oxy- Acetylene. Tipe sambungan las mengunakan sambungan tumpul (butt joint) dengan sudut kampuh 600. Kemudian untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis material setelah dilas dilakukan beberapa pengujian meliputi : pengujian komposisi kimia menggunakan standar ASTM E34, pengujian struktur mikro pada bagian logam induk, logam las, dan logam HAZ ( Heat Affected Zone ) menggunakan standar ASTM E3, dan pengujian impak menggunakan standar JIS-Z2202 dan pengujian tarik menggunakan standar JIS-Z2201 . Hasil pengujian koposisi kimia didapatkan unsur - unsur penyusun dengan prosentase aluminium (AL) 97,76 %, silikon (Si) 0,48%, magnesium (Mg) 0,41 %, tembaga (Cu) 0,15%. Pengujian struktur mikro pada logam induk terlihat butiran - butiran Mg2Si berwarna gelap dan halus. pada daerah HAZ ( Heat Affected Zone ) untuk pengelasan Acetylene butiran Mg2Si terlihat berukuran lebih besar dan cenderung merapat, sedangkan untuk las TIG butiran terlihat berbentuk guratan kecil. Pada logam las Acetylene butiran struktur mikro lebih besar dibanding dengan las TIG. Harga impak tertinggi pada raw material yaitu 0,39 joule/mm2, kemudian pengelasan TIG sebesar 0, 12 joule/mm2 ,dan pada pengelasan Acetylene sebesar 0,07 joule/mm2 . Kekuatan tarik maksimal pada raw material yaitu 176,3 N/mm2 kemudian pada las TIG sebesa 125,4 N/mm2, dan pada las Oxy- Acetylene sebesar 114,2 N/mm2 .
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/23981/1/COVER_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23981/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23981/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23981/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23981/6/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23981/8/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23981/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23981/11/Lampiran_NEW.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23981/12/Naskah_Publikasi.pdf