Analisis Ekspresi Topografi Untuk Pemetaan LongsorlahanDi Wilayah Kabupaten Kulonprogo

Longsorlahan merupakan gejala fisik dari proses alam pada lereng perbukitan/ pegunungan, seperti halnya yang terjadi di Pegunungan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan longsorlahan melalui interpretasi peta topografi berdasarkan ekspresi topografi dari garis kontu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Al Wahidy, Moh. Fadhih (Author), , Dr. H. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si (Author), , Jumadi, S.Si., M.Sc (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_24026
042 |a dc 
100 1 0 |a Al Wahidy, Moh. Fadhih  |e author 
700 1 0 |a , Dr. H. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si.  |e author 
700 1 0 |a , Jumadi, S.Si., M.Sc.,  |e author 
245 0 0 |a Analisis Ekspresi Topografi Untuk Pemetaan LongsorlahanDi Wilayah Kabupaten Kulonprogo 
260 |c 2013. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/24026/1/COVER_DAN_DAFTAR_ISI.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/24026/2/BAB_I_PENDAHULUAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/24026/3/BAB_II_DESKRIPSI_WILAYAH.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/24026/4/BAB_III_HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/24026/5/BAB_IV_KESIMPULAN_DAN_SARAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/24026/6/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/24026/7/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 
520 |a Longsorlahan merupakan gejala fisik dari proses alam pada lereng perbukitan/ pegunungan, seperti halnya yang terjadi di Pegunungan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan longsorlahan melalui interpretasi peta topografi berdasarkan ekspresi topografi dari garis kontur. Garis kontur menunjukkan suatu pernyataan atau kesan morfologi bumi yaitu ekspresi topografi tentang konfigurasi kelerengan seperti kemiringan lereng, bentuk lereng, panjang lereng dan ketinggian. Lereng menjadi variabel utama terhadap kejadian longsorlahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik sampling secara purposive. Metode survei bersifat deskriptif karena kajian longsorlahan mendasarkan pada interpretasi ekspresi topografi terhadap garis kontur divergen sebagai kunci pemetaan. Analisis ekspresi topografi melalui anomali bentuk kontur "u", bentuk "v", dan bentuk "n" dan pola kerapatan kontur sebagai indikator kejadian longsorlahan. Pola kontur yang rapat menunjukkan kecuraman lereng. Kombinasi dari bentuk dan pola kontur digunakan untuk mengidentifikasi longsorlahan karena dapat menunjukkan karakteristik lereng (cekung, cembung, lurus, bentuk bukit, lembah, cekungan). Identifikasi longsorlahan dipertajam dengan metode visualisasi topografi 3D berupa TIN (triangulated irregular network) dan pengetahuan longsorlahan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian longsorlahan di lapangan paling banyak ditemukan di Kecamatan Kokap sebanyak 4 titik, yaitu di Desa Hargomulyo dengan kemiringan lereng 65%, Desa Hargotirto dengan kemiringan lereng 90%, dan di Desa Kalirejo dengan kemiringan lereng 65% dan kemiringan lereng 30%. Empat titik kejadian longsorlahan tersebut merupakan bukti kebenaran dari analisis ekspresi topografi dan TIN. Jenis longsorlahan dapat diketahui satu tipe longsornya berupa longsorlahan jenis rotational slump di Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh, dari ekspresi kontur divergen yang ditunjukkan dengan kunci interpretasi ekspresi topografi yaitu daerah pelongsoran dicirikan oleh bentuk kontur "n" dan rapat, sedangkan daerah timbunan material longsoran ditunjukkan oleh bentuk kontur "u" dan renggang. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a GB Physical geography 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/24026/ 
787 0 |n E100120001 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/24026/  |z Connect to this object online