Hubungan Antara Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan

Permasalahan tentang kepuasan kerja kerap muncul di perusahaan (organisasi) dan menyebabkan munculnya berbagai persoalan yang dapat menghambat produktivitas kerja. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bukan hanya pada karyawan tetapi juga pada perusahaan karena produksi tidak dapat berjalan dengan lan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wati, Nur Fatmah (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Permasalahan tentang kepuasan kerja kerap muncul di perusahaan (organisasi) dan menyebabkan munculnya berbagai persoalan yang dapat menghambat produktivitas kerja. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bukan hanya pada karyawan tetapi juga pada perusahaan karena produksi tidak dapat berjalan dengan lancar Kepuasan Kerja akan tercapai apabila perusahaan memperhatikan kebutuhan yang diperlukan oleh karyawan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut diantaranya yaitu kompensasi.Bila kompensasi diberikan secara benar, karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencari sasaran dan tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja pada karyawan. Adapun hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan. Subjek penelitian adalah karyawan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Ciamis Jawa Barat berjumlah 70 responden. Teknik pengambilan sampel studi populasi. Alat pengumpulan data menggunakan skala kompensasi dan kepuasan kerja. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,512; p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kompensasi dengan kepuasan kerja. Semakin tinggi kompensasi maka semakin tinggi kepuasan kerja, begitu sebaliknya semakin rendah kompensasi maka semakin rendah kepuasan kerja. Dari hasil analisis diketahui koefisien determinan (r2) = 0,262. Hal ini berarti sumbangan efektif kompensasi terhadap kepuasan kerja sebesar 26,2%, artinya masih terdapat 73,8% faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja selain variabel kompensasi. Variabel kompensasi mempunyai rerata empirik sebesar 89,086 dan rerata hipotetik sebesar 90 yang berarti kompensasi tergolong sedang. variabel kepuasan kerja diketahui rerata empirik sebesar 128,843 dan rerata hipotetik sebesar 110 berarti kepuasan kerja subjek penelitian tergolong tinggi.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/24031/1/03._Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24031/2/04._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24031/3/05._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24031/4/06._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24031/6/07._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24031/7/08._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24031/9/09._Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24031/10/10._Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24031/11/02._NASKAH_PUBLIKASI_FATMA.pdf