Keterkejutan Budaya Pada Mahasiswa Asal Papua Kabupaten Fakfak

Banyak dari perguruan tinggi di Indonesia berada di pulau Jawa, dan memiliki keunggulan baik kualitas maupun kuantitas. Sebagain besar mahasiswa asal Papua memilih melanjutkan proses pendidikan di Pulau Jawa, termasuk di Surakarta. Namun perbedaan kondisi di tempat asal dengan pulau Jawa dapat menja...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Novirianto, Eko Wahyu (Author), , Dr. Nisa Rachmah N.A., M.Si, Psi (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Banyak dari perguruan tinggi di Indonesia berada di pulau Jawa, dan memiliki keunggulan baik kualitas maupun kuantitas. Sebagain besar mahasiswa asal Papua memilih melanjutkan proses pendidikan di Pulau Jawa, termasuk di Surakarta. Namun perbedaan kondisi di tempat asal dengan pulau Jawa dapat menjadi penyebab munculnya keterkejutan budaya. Kesulitan yang dialami mahasiswa asal Papua sewaktu tinggal di Surakarta antara lain, kecemasan akibat perbedaan antara daerah asal dengan kebiasaan di daerah yang baru, sulit berinteraksi dengan masyarakat atau teman kampus, dan menyebabkan ada salah satu mahasiswa asal Papua yang memilih kembali ke daerah asal karena mengalami keterkejutan budaya dengan lingkungan yang baru. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dinamika keterkejutan budaya mahasiswa dalam menghadapi lingkungan baru. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas rumusan masalahnya adalah bagaimana gambaran keterkejutan budaya yang dialami mahasiswa asal Papua ?. Pengumpulan data menggunakan wawancara. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu berupa paparan, uraian, dan gambaran. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa asal Kabupaten Fakfak, yang sedang melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berjumlah empat orang yang diambil secara purposive sampling. Hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa, mahasiswa asal Kabupaten Fakfak mengalami keterkejutan budaya pada saat berada di Surakarta. Hal ini disebabkan karena, mahasiswa berhadapan dengan kebiasaan baru yang tidak sama dengan keadaan di daerah asal. Mahasiswa antara lain mengalami kesulitan dalam berkomunikasi sehari-hari, merasa kurang percaya diri sehingga jarang berbaur dengan lingkungan sekitar, merasa jauh dari orang tua, kehilangan kebiasaan seperti di daerah asal, merasa takut untuk melakukan hal baru, merasa tidak nyaman dengan kebiasaan baru.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/24084/1/03._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24084/2/04._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24084/3/05._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24084/4/06._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24084/5/07._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24084/6/08._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24084/15/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24084/17/10._Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24084/21/02._Naskah_Publikasi.pdf