Aktivitas Antibakteri Dan Bioautografi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Aseton Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Streptococcus mutans Dan Bacillus subtilis
Tumbuhan kakao (Theobroma cacao L.) dapat digunakan sebagai obat. Kakao mengandung katekin, epikatekin, protoantosianidin, asam fenolat, tanin dan flavonoid lainnya. Ada tiga komponen utama polifenol pada kakao, yakni katekin (37%), antosianin (4%), dan proantosianidin (58%). Ekstrak aseton kulit bu...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2013.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tumbuhan kakao (Theobroma cacao L.) dapat digunakan sebagai obat. Kakao mengandung katekin, epikatekin, protoantosianidin, asam fenolat, tanin dan flavonoid lainnya. Ada tiga komponen utama polifenol pada kakao, yakni katekin (37%), antosianin (4%), dan proantosianidin (58%). Ekstrak aseton kulit buah kakao memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Ekstrak metanol kulit buah kakao mampu menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi etil asetat ekstrak aseton kulit buah kakao terhadap Streptococcus mutans dan Bacillus subtilis serta senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas tersebut. Kulit buah kakao dimaserasi dengan aseton sehingga didapat ekstrak aseton kulit buah kakao. Ekstrak difraksinasi menggunakan partisi cair-cair didapatkan fraksi etil asetat ekstrak aseton kulit buah kakao. Fraksi diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dengan parameter efektivitas antibakteri berdasarkan adanya diameter zona hambat di sekitar disk. Uji kandungan senyawa dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), fase diam menggunakan silika GF254 dan fase gerak etil asetat : metanol (1:9) v/v. Uji bioautografi dengan menempelkan lempeng KLT hasil elusi pada media yang diinokulasi suspensi bakteri, senyawa antibakteri ditunjukkan zona jernih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak aseton kulit buah kakao mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Bacillus subtilis pada konsentrasi 3,0-5,0 mg/disk. Pada konsentrasi minimum 3,0 mg/disk fraksi etil asetat ekstrak aseton kulit buah kakao memberikan zona hambat sebesar 10,00±0,58 mm (irradikal) terhadap Bacillus subtilis serta 9,58±0,38 mm (radikal) terhadap Streptococcus mutans. Hasil KLT menunjukkan adanya flavonoid dan fenolik. Golongan senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Bacillus subtilis merupakan senyawa golongan fenolik dan flavonoid. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/24223/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf https://eprints.ums.ac.id/24223/1/COVER-INTISARI.pdf https://eprints.ums.ac.id/24223/3/BAB_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/24223/4/BAB_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/24223/5/BAB_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/24223/6/BAB_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/24223/16/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/24223/17/LAMPIRAN.pdf |