Hubungan Efikasi Diri Dan Dukungan Orang Tua Dengan Perilaku Koping Siswa Tidak Lulus Ujian Sekolah
Langkah inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, salah satunya adalah dengan adanya perubahan peraturan pada pelaksanaan Ujian Nasional dimana siswa dihadapkan pada dua hasil ujian yaitu lulus dan tidak lulus. Pada siswa tidak lulus ujian sekolah, perilaku koping muncul sebagai bentuk...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Langkah inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, salah satunya adalah dengan adanya perubahan peraturan pada pelaksanaan Ujian Nasional dimana siswa dihadapkan pada dua hasil ujian yaitu lulus dan tidak lulus. Pada siswa tidak lulus ujian sekolah, perilaku koping muncul sebagai bentuk reaksi prikologis yang bertujuan meredakan ketegangan, stress maupun depresi. Perilaku koping adalah respon penyesuaian diri individu untuk menghadapi tantangan, tuntutan ataupun ancaman baik secara internal maupun eksternal dengan cara mengendalikan, menerima, mengurangi, ataupun meminimalkan dengan reaksi tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik hubungan efikasi diri dan dukungan orangtua dengan perilaku koping siswa tidak lulus ujian sekolah, mengetahui berapa besar sumbangan efikasi diri dan dukungan orangtua terhadap perikaku koping siswa tidak lulus ujian sekolah. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa tidak lulus ujian sekolah yang mengikuti kelas paket A, paket B dan kelas keterampilan di SKB (Sanggar kegiatan Belajar) Kabupaten Karanganyar sejumlah 143 orang. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala efikasi diri, dukungan orang tua dan perilaku koping. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil korelasi R sebesar 0,690 dan F regresi sebesar 30,426 dengan P = 0,000 (P< 0,01), hasil korelasi (r x2 y) sebesar 0,555 dengan P < 0,01 dan (r x2 y) sebesar 0,642 dengan P < 0,01. Rerata empirik variabel efikasi diri sebesar 70,4 dan rerata hipotetik sebesar 67,5 berarti tergolong sedang. Variabel dukungan orangtua mempunyai rerata empirik sebesar 119,91 dan rerata hipotetik sebesar 115 berarti tergolong sedang. Sumbangan efektif variavel efikasi diri dan dukungan orangtua terhadap perilaku koping ditunjukkan dari koefisien determinan (r2) = 0,476 atau sebesar 47,6%. Hal ini berarti masih terdapat 52,4% faktor lain yang mempengaruhi perilaku koping siswa tidak lulus ujian sekolah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara efikasi diri dan dukungan keluarga dengan perilaku koping siswa tidak lulus ujian sekolah. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/24331/1/HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/24331/2/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/24331/3/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/24331/4/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/24331/5/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/24331/6/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/24331/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/24331/8/LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/24331/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf |