Kesantunan Imperatif Dalam Wacana Pertemuan Kedinasan Pcna Sukolilo Kabupaten Pati

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan dan menjelaskan wujud formal tuturan imperatif dalam wacana pertemuan kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, (2) Mendeskripsikan dan menjelaskan wujud peringkat kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam acara PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, (3) Men...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Adelina, Yeti Prastika (Author), , Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan dan menjelaskan wujud formal tuturan imperatif dalam wacana pertemuan kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, (2) Mendeskripsikan dan menjelaskan wujud peringkat kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam acara PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, (3) Mendeskripsikan dan menjelaskan faktor penentu wujud dan peringkat kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam wacana pertemuan kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil rekaman acara PCNA Sukolilo Kabupaten Pati. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik rekam, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik catat. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan metode kontekstual. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, wujud imperatif dalam wacana pertemuan kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, menunjukkan wujud formal. Secara formal, wujud imperatif dalam wacana pertemuan kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, teridentifikasi adanya beberapa perwujudan, yaitu: Imperatif aktif transitif dan Imperatif pasif. Imperatif aktif terbagi menjadi dua, yakni imperatif aktif tidak transitif dan imperatif aktif transitif. Wujud dan peringkat kesantunan dalam wacana pertemuan kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, ditandai dengan beberapa strategi, antara lain; strategi langsung tanpa basa-basi, kesantunan positif, kesantunan negatif, tidak langsung, dan tindak pengancaman muka. Kemudian faktor-faktor linguistik dan ektralinguistik ditandai oleh beberapa faktor, antara lain; panjang pendek tuturan, urutan tuturan, intonasi dan isyarat-isyarat kinesik, dan ungkapan-ungkapan penanda kesantunan.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/24504/1/03._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24504/2/04._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24504/3/05._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24504/4/06._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24504/5/07._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24504/6/08._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24504/7/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24504/8/10._LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/24504/10/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf