Perilaku Delinquency Pada Remaja Yang Mengalami Perceraian Orang Tua
Penting sekali kiranya peran keluarga bagi anak atau remaja, karena keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Namun disisi lain, keluarga sering kali menjadi sumber konflik bagi sejumlah orang. Suasana kel...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2013.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penting sekali kiranya peran keluarga bagi anak atau remaja, karena keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Namun disisi lain, keluarga sering kali menjadi sumber konflik bagi sejumlah orang. Suasana keluarga yang tidak harmonis sering mendorong terjadinya perceraian. Akibat dari perceraian menurut Gerungan (2000) yakni munculnya kecenderungan perilaku delinquency pada remaja. Tujuan penelitian ini yakni untuk melihat perilaku delinkuensi pada remaja yang mengalami perceraian orang tua. Subjek dalam penelitian ini adalah pelajar SMP 2 Grogol, Sukoharjo, kelas VII, XIII dan IX yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan alat bantu berupa skala dan dokumentasi. Alat bantu skalanya yaitu: skala kecenderungan perilaku deinkuensi, dan dokuementasinya berupa data tentang siswa yang mengalami perceraian orang tua. Berdasar hasil analisis data dapat diketahui bahwa pada remaja yang mengalami perceraian orang tua sedikit banyak cenderung mengalami perilaku delinkuensi. Adapun tingkat kecenderungan perilaku delinkuensi pada SMP Negeri 2 Grogol Sukoharjo berdasarkan rerata empirik variabel perilaku delinkuensi yakni sebesar 78,913 dengan rerata hipotetik sebesar 87,5. Jadi rerata empirik < rerata hipotetik yang berarti pada umumnya subyek penelitian mempunyai perilaku delinkuensi yang sedang, dalam arti bahwa dari jumlah subjek yang diteliti, yakni 30 siswa SMP Negeri 2 Grogol Sukoharjo yang mengalami perceraian orang tua, sebagian perilaku delinkuennya rendah dan sebagian lagi perilaku delinkuennya sedang. Berdasarkan hasil angket bahwa perilaku delinkuen yang paling menonjol dari ke 30 subyek adalah aspek kenakalan yang menimbulkan korban materi dan aspek kenakalan yang melawan status, dan aspek kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/24803/1/03._Halaman_depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/24803/2/04._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/24803/3/05._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/24803/4/06._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/24803/5/07._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/24803/6/08._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/24803/7/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/24803/8/10._Lampiran.pdf https://eprints.ums.ac.id/24803/10/02._Naskah_Publikasi.pdf |