Analisis Potensi Kawasan Obyek Wisata Di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar

Penelitian ini dilakukan di daerah kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar yang mempunyai banyak obyek wisata dengan judul "Analisis Potensi Kawasan Obyek Wisata di Kecamatan Ngargoyoso". Penelitian ini secara khusus mengambil dua desa yaitu Desa Berjo dan Desa Girimulyo yang berada di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Suparyanti, Sutri (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilakukan di daerah kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar yang mempunyai banyak obyek wisata dengan judul "Analisis Potensi Kawasan Obyek Wisata di Kecamatan Ngargoyoso". Penelitian ini secara khusus mengambil dua desa yaitu Desa Berjo dan Desa Girimulyo yang berada di Kecamatan Ngargoyoso terdapat obyek wisata budaya dan obyek wisata alam. Tujuan penelitian ini untuk ( 1 ) mengetahui potensi kawasan obyek wisata Kecamatan Ngargoyoso serta untuk ( 2 ) mengetahui arah pengembangan potensi wisata di Kecamatan Ngargoyoso. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dan analisis data sekunder. Metode survai dilakukan untuk memperoleh data dari lokasi obyek wisata dengan wawancara kepada pengujung, pegawai dinas pariwisata dan pengelola obyek wisata. Pengumpulan data juga dilakukan melalui beberapa instasi pemerintah yang terkait didukung dengan data primer, data sekunder dan observasi langsung di lapangan. Analisis dilakukan dengan metode skoring untuk menentukan arah pengembangan obyek wisata Ngargoyoso.Hasil penelitian ini adalah: 1) Potensi kawasan obyek wisata di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar memiliki 2 (dua) potensi wisata, yaitu potensi Internal yang merupakan potensi bersifat alamiah yang pengelolaannya sulit untuk dilakukan, sedangkan yang berpotensi Eksternal bersifat buatan yang pengelolaanya masih dapat ditingkatkan nilai potensinya. Hasil dari penilaian potensi internal, kawasan obyek wisata Air Terjun Jumog dan Air Terjun Parang Ijo memiliki potensi internal sedang, sedangkan untuk obyek wisata Candi Sukuh dan Telaga Madirda memiliki potensi rendah. Hasil dari penilaian potensi eksternal , kawasan obyek wisata Air Terjun Jumog berpotensi tinggi, Air Terjun Parang Ijo berpotensi sedang. Sedangkan Candi Sukuh dan Telaga Mardirda berpotensi eksternal rendah. Dari hasil yang demikian dapat disimpulkan keterbatasan fasilitas dapat dijadikan salah satu acuan obyek wisata tersebut menarik dan tidaknya untuk dikunjungi, sehingga hasil pengabungan klasifikasi potensi internal dan eksternal yaitu obyek wisata Air Terjun Jumog dan Air Terjun Parang Ijo berpotensi tinggi, Candi Sukuh berpotensi sedang. Sedangkan obyek wisata Telaga Madirda masih berpotensi rendah. 2) Potensi kawasan obyek wisata berdasarkan pada variabel penelitian dan standar penilaian arah pengembangan pariwisata memiliki dua potensi yang berupa potensi Internal dan Eksternal. Arahan pengembangan kawasan obyek wisata di Kecamatan Ngargoyoso merupakan potensi internal yang perlu dijaga lebih lanjut kelestarian alam sekitar obyek wisata baik dari keindahan, kebersihan serta kerusakan obyek wisata baik yang diakibatkan oleh alam maupun ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan arahan untuk eksternal yang keberadaannya masih sangat perlu dikembangkan menjadi lebih baik yang meliputi obyek wisata Air Terjun Jumog dan Air Terjun Parang Ijo dapat dikembangkan dengan penambahan beberapa kolam ikan, beberapa gazebo untuk istirahat atau sekedar menikmati keindahan sekitar wisata, dan juga perbaikan beberapa fasilitas tempat ibadah. Sedangkan untuk wisata Candi Sukuh dan Telaga Mardirda perlu diperhatikan lebih mendalam oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar karena sejauh ini baru beberapa yang diperhatikan dan sebagian masih dikelola oleh penduduk sekitar. Adapun beberapa yang perlu dikembangkan berupa fasilitas pendukung yang memadai untuk para wisatawan seperti lahan parkir, kebersihan tempat wisata, tempat ibadah, toilet, tempat sampah dan juga angkutan umum, mengingat sulitnya akses menuju kedua tempat wisata tersebut dan kurang terpublikasikan kepada masyarakat karena kurangnya promosi obyek wisata.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/25204/1/00_hal_depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25204/2/01_bab_satu.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25204/3/02_bab_dua.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25204/5/03_bab_tiga.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25204/7/04_bab_empat.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25204/8/05_bab_lima.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25204/10/06_Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25204/11/07_LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25204/12/09_Naskah_publikasi.pdf