Tanggapan Masyarakat dalam Mengurangi Resiko Bencana Banjir di Desa Blimbing Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013

Banjir adalah bencana dan juga masalah yang sering dihadapi manusia, terutama yang berada di wilayah dataran rendah. Desa Blimbing merupakan daerah rawan banjir, bagaimana tanggapan masyarakat terhadap bencana banjir. Tujuan penelitian ini yaitu; 1) Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap ben...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Suseno, Agung (Author), , Drs. Dahroni, M.Si (Author), , Drs. Saring Marsudi, SH. M.Pd (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Banjir adalah bencana dan juga masalah yang sering dihadapi manusia, terutama yang berada di wilayah dataran rendah. Desa Blimbing merupakan daerah rawan banjir, bagaimana tanggapan masyarakat terhadap bencana banjir. Tujuan penelitian ini yaitu; 1) Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap bencana banjir. 2) Untuk mengetahui tingkat pendidikan masyarakat Desa Blimbing dalam penentuan tindakan menghadapi bencana banjir. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan memberikan gambaran mengenai tanggapan masyarakat Desa Blimbing khusunya Dusun Bedodo dan Tempel ketika terjadi banjir dan tindakan pengurangan resiko bencana banjir. Metode yang digunakan meliputi observasi dan wawancara. Sumber data atau responden dalam wawancara dipilih secara purposive sampling bersifat snowball sampling sehingga diperoleh jumlah responden sebanyak 20 orang dari masyarakat Dusun Bedodo dan Tempel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggapan masyarakat terhadap bencana banjir yaitu sebagai musibah dan tingkat pendidikan menjadi penentu tindakan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Pengurangan resiko bencana banjir yang dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat Desa Blimbing yaitu: a) Melakukan normalisasi sungai atau pelurusan dan pembersihan badan sungai. b) Melakukan pengerukan sungai untuk mengurangi endapan didasar sungai dengan alat berat bantuan dari pemerintah. c) Gotong-royong membuat talut/tanggul sungai secara permanen dengan beton. d) Adanya larangan pada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/25304/15/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25304/1/03._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25304/2/04._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25304/3/05._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25304/4/06._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25304/7/07._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25304/8/08._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25304/9/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25304/13/10._LAMPIRAN.pdf