Proses Pencarian Kebermaknaan Hidup Pada Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan Di Surakarta
Penelitian ini bertujuan memahami dan mendeskripsikan bagaimana proses pencarian kebermaknaan hidup yang dilalui remaja yang tinggal di panti asuhan. Oleh karena itu, panti asuhan diharapkan dapat mengadakan kegiatan yang dapat menumbuhkan semangat belajar bagi penghuni panti asuhan. Proses pencaria...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2013.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini bertujuan memahami dan mendeskripsikan bagaimana proses pencarian kebermaknaan hidup yang dilalui remaja yang tinggal di panti asuhan. Oleh karena itu, panti asuhan diharapkan dapat mengadakan kegiatan yang dapat menumbuhkan semangat belajar bagi penghuni panti asuhan. Proses pencarian kebermaknaan hidup pada remaja yang tinggal di panti asuhan dapat digambarkan dalam beberapa tahap. Proses pertama ialah mengalami tragic event. Peristiwa tragis yang dialami oleh remaja yang tinggal di panti asuhan ialah orang tua meninggal. Perasaan yang dirasakan ketika itu diantaranya sedih, belum mengetahui apa yang dirasakan karena usia masih kecil dan tidak tahu. Proses kedua ialah pemahaman diri. Terdapat 24 remaja yang telah memahami dirinya dengan tinggal di panti asuhan karena keinginan sendiri. Proses ketiga ialah kebermaknaan hidup. Berdasarkan penelitian pencapaian kebermaknaan hidup didapatkan hasil dari 53 remaja terdapat 2 remaja yang telah mencapai kebermaknaan hidupnya. Remaja tersebut telah mencapai kebermaknaan hidup setelah merasakan kebanggaan memenangkan juara I lomba Pencak Silat tingkat jawa tengah dan membuat rangkaian elektronika. Remaja lain yang belum mencapai kebermaknaan hidupnya memiliki alasan tersendiri. Alsaan tersebut diantaranya belum bersungguh-sungguh untuk memulainya, masih berusaha untuk mencapainya, masih bersekolah, dan kurang mendapatkan motivasi dari orang terdekat. Pada saat tinggal di panti asuhan terdapat permasalahan yang dihadapi anak panti asuhan diantaranya permasalahan akademik, personal dan teman. Proses keempat ialah pengubahan sikap. Seluruh remaja panti asuhan mengalami perubahan setelah tinggal di panti asuhan. Adapun perubahan yang dialami remaja setelah tinggal di panti asuhan diantaranya perubahan dalam tingkah laku, agama dan penambahan ilmu khususnya dalam bidang agama. Proses kelima ialah keikatan diri. Berdasarkan hasil penelitian remaja yang tinggal di panti asuhan merasa beruntung, kurang beruntung dan biasa. Pada proses ini terdapat 32 remaja yang telah merasakan keikatan diri dengan merasa beruntung tinggal di panti asuhan. Proses keenam ialah kegiatan terarah. Kegiatan terarah yang dilakukan remaja di panti asuhan diantaranya olahraga, kegiatan keagamaan, hypnotheraphy dan pelatihan skill. Remaja yang tinggal di panti mendapatkan dukungan sosial dari penghuni panti, semua pihak dan keluarga. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/25348/1/03._Halaman_Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/25348/2/04._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/25348/7/05._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/25348/8/06._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/25348/9/07._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/25348/10/08._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/25348/11/09._Daftar_Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/25348/12/10._Lampiran.pdf https://eprints.ums.ac.id/25348/13/02._Naskah_Publikasi.pdf |