Resiliensi Pada Lansia Yang Ditinggal Mati Pasangan Hidupnya

Resiliensi adalah kemampuan atau kapasitas yang dimiliki individu dalam menghadapi masalah atau situasi yang menekan dalam hidup sehingga dapat bangkit kembali serta memandang masalah dan penderitaan secara positif serta merupakan hal yang wajar dalam kehidupan. Kematian pasangan bagi lansia membuat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Widyowati, Wiwit (Author), , Dra. Zahrotul Uyun, M. Si, Psi (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_25356
042 |a dc 
100 1 0 |a Widyowati, Wiwit  |e author 
700 1 0 |a , Dra. Zahrotul Uyun, M. Si, Psi  |e author 
245 0 0 |a Resiliensi Pada Lansia Yang Ditinggal Mati Pasangan Hidupnya 
260 |c 2013. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/25356/1/03._Halaman_Depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/25356/2/04._BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/25356/3/05._BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/25356/4/06._BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/25356/5/07._BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/25356/6/08._BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/25356/8/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/25356/9/10._LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/25356/10/02._Naskah_Publikasi.pdf 
520 |a Resiliensi adalah kemampuan atau kapasitas yang dimiliki individu dalam menghadapi masalah atau situasi yang menekan dalam hidup sehingga dapat bangkit kembali serta memandang masalah dan penderitaan secara positif serta merupakan hal yang wajar dalam kehidupan. Kematian pasangan bagi lansia membuat lansia memerlukan penyesuaian diri guna menjalani masa depan setelah kematian pasangan. Pada umumnya setelah kematian pasangan lansia akan merasa kesepian, tidak lagi memiliki teman untuk bertukar pikiran, hilangnya sosok yang dapat dipercaya dan sebagainya sehingga membuat lansia merasa terasing dari kehidupan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan resiliensi pada lansia yang ditinggal mati pasangan hidupnya. Informan dalam penelitian ini adalah tiga orang perempuan lanjut usia berusia enampuluh tahun ke atas, suami yang telah meninggal maksimal selama 2 tahun, sudah tidak bekerja, dan tidak menikah lagi. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek- aspek yang membangun perilaku resilien pada lansia adalah relatif sama, meliputi: regulasi emosi, optimisme, empati, efikasi diri, kontrol terhadap impuls, kemampuan menganalisa masalah, dan pencapaian. Akan tetapi terdapat perbedaan aspek yang menonjol pada diri masing- masing lansia sehingga setiap lansia memiliki aspek khas dari dirinya yang akhirnya dapat membentuk perilaku resilien pada lansia. Selain itu, dapat pula diketahui bahwa faktor pembentuk perilaku resilien pada lansia antara lain bersumber dari dalam diri sendiri dan berasal dari dukungan orang terdekat seperti anak dan teman sebaya. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BF Religion and Philosophy 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/25356/ 
787 0 |n F100090154 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/25356/  |z Connect to this object online