Pengaruh Efek Neuromuscular Electrical Stimulation Dan Exercise Terhadap Kekuatan Otot Quadriceps Penderita Osteoarthritis

Osteoarthritis pada sendi lutut merupakan penyakit rematik yang bisa mengenai sendi lutut dan sering menimbulkan rasa sakit serta ketidakmampuan untuk mencapai fungsinya sebagai penumpu berat badan serta aktifitas lain seperti jongkok, berdiri, dan berjalan. Rasa sakit dan ketidakmampuan akan bertam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Rahmawati, Susi Dwi (Author), , Totok Budi Santoso , S.Fis , MPH (Author), , Dwi Kurniawati, SSt.FT (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Osteoarthritis pada sendi lutut merupakan penyakit rematik yang bisa mengenai sendi lutut dan sering menimbulkan rasa sakit serta ketidakmampuan untuk mencapai fungsinya sebagai penumpu berat badan serta aktifitas lain seperti jongkok, berdiri, dan berjalan. Rasa sakit dan ketidakmampuan akan bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriceps dan atropi otot. Salah satu upaya terapi penyembuhan adalah dengan latihan penguatan ataupun dengan neuromuscular electrical stimulation (NMES). Tujuan penelitian adalah mengetahui beda pengaruh neuromuscular electrical stimulation dan latihan penguatan terhadap kekuatan otot quadriceps penderita osteoarthritis Penelitian dilakukan di Panti Wreda Surakarta. Desain penelitian pre test - post test design . Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperiment. Sample adalah 10 orang lanjut usia yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 5 lansia dengan intervensi electrical stimulation dan 5 lansia dengan intervensi exercise. Analisis data menggunakan paired sampel t-test, pada data uji kelompok exercise, uji Wilcoxon Rank Test pada data uji kelompok NMES, dan uji beda 2 perlakuan dengan uji independent t-test. Hasil penelitian pada kelompok NMES pada uji paired sample t tes diperoleh p = 0,025, sehingga ada perbedaan kekuatan otot quadriceps antara sebelum dan sesudah pemberian NMES, hasil uji exercise diperoleh p = 0,178 sehingga tidak ada perbedaan kekuatan otot quadriceps antara sebelum dan sesudah pemberian exercise. Hasil uji beda post test kekuatan otot quadriceps antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dengan nilai p> 0,439 sehingga tidak terdapat perbedaan antara pemberian NMES maupun exercise.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/25415/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25415/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25415/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25415/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25415/6/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25415/7/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25415/8/BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25415/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25415/10/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25415/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf