Perbandingan Core Stability Exercise Dan Electrical Myostimulation Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Klub Pesepeda Cinet Community Karanganyar

Nyeri punggung menurut Clarsen dkk (2010) meupakan penyakit yang sering di alami oleh pembalap sepeda, dalam penelitiannya 45% pembalap sepeda profesional mengalami gangguan nyeri punggung bawah dan 20% mengurangi aktivitas bersepeda untuk memulihkan kondisi nyeri punggung bawahnya. Pengurangan nyer...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Pratiwi, Khusnul Kotimah Eny (Author), , Totok Budi Santoso , S.Fis , MPH (Author), , Wahyuni, SSt.FT.M.Kes (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Nyeri punggung menurut Clarsen dkk (2010) meupakan penyakit yang sering di alami oleh pembalap sepeda, dalam penelitiannya 45% pembalap sepeda profesional mengalami gangguan nyeri punggung bawah dan 20% mengurangi aktivitas bersepeda untuk memulihkan kondisi nyeri punggung bawahnya. Pengurangan nyeri dapat dilakukan dengan berbagai modalitas fisioterapi seperti terapi termal (MWD, SWD, US Kontinyu, Infra merah, dll), terapi latihan, pemijatan, terapi manipulasi maupun Electrical Myo Stimulation (EMS). Tetapi salah satu bagian yang terpenting adalah program preventif atau menjaga agar kondisi LBP tidak terjadi, salah satu program preventif adalah dengan memberikan edukasi berupa core stability exercise. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif jenis eksperimen, dengan pendekatan Quasi Experimental Design pre and post test with control group design.dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden dengan metode pengambilan purposive sampling diklub pesepeda Cinet Comunity Karanganyar. Uji normalitas Shapiro-Wilk untuk pengukuran nyeri mendapatkan hasil p > 0,05 yang berarti distribusi data normal, maka di uji analisis data menggunakan Paired Sampel t test. Dari hasil uji tersebut menunjukkan adanya hubungan antara core stability exercise dengan penurunan nyeri, sedangkan pada EMS mendapatkan hasil bahwa tidak terdapat pengaruh dengan penurunan nyeri. Pada uji beda pengaruh mendapatkan hasil bahwa core stability exercise lebih berpengaruh terhadap peningkatan penurunan nyeri. Diharapkan akan adanya penelitian selanjutnya dengan menambah jumlah variabel yang diteliti guna memperluas penelitian yang akan dating.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/25431/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25431/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25431/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25431/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25431/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25431/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25431/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25431/8/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25431/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf