Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2008-2010)
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh reputasi auditor, debt default, opini tahun sebelumnya, dan pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti me...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2013.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh reputasi auditor, debt default, opini tahun sebelumnya, dan pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling dan memperoleh sampel sebesar 219 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2010. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Reputasi auditor, Debt Default, dan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern sedangakan opini audit sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu periode pengambilan sampel penelitian hanya 3 tahun sehingga belum optimal untuk melihat kecenderungan pengaruh kondisi keuangan. Proksi yang digunakan untuk variabel Debt Default hanya menggunakan opini audit yang menyatakan ketidakmampuan perusahaan dalam membayar hutang serta bunga perusahaan sampel. Proksi yang digunakan untuk variabel Ukuran Perusahaan hanya menggunakan nilai natural logaritma dari total aktiva perusahaan. Oleh karena itu penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat memperluas sampel penelitian, seperti menggunakan semua perusahaan yang ada pada industri jasa, industri perbankan sebagai obyek penelitian, sehinnga jumlah sampel dapat semakin banyak. Pengukuran variabel Debt default sebaiknya menggunakan laporan keuangan dengan mengamati perbandingan total aktiva dengan total kewajibannya. Pengukuran variabel Ukuran Perusahaan sebaiknya menggunakan laporan keuangan dengan mengamati semua kondisi keuangan perusahaan sampel. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/25766/12/02._Naskah_Publikasi.pdf https://eprints.ums.ac.id/25766/1/03._Halaman_Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/25766/2/04._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/25766/4/05._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/25766/5/06._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/25766/7/07._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/25766/9/08._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/25766/10/09._Daftar_Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/25766/11/10._LAMPIRAN.pdf |