Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan Post Partum Spontan Disertai Ketuban Pecah Dini diruang An-Nisa RS.PKU Muhammadiyah Surakarta

Latar belakang : Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimulai. Saat terjadinya ketuban pecah dini sebagian besar terjadi pada umur kehamilan diatas 37 minggu, sedangkan umur kehamilan kurang dari 36 minggu tidak terlalu banyak. Ketuban pecah dini merupakan masalah co...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nurhapsari, Dessy Eka (Author), , Sulastri, S.Kp., M.Kes (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang : Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimulai. Saat terjadinya ketuban pecah dini sebagian besar terjadi pada umur kehamilan diatas 37 minggu, sedangkan umur kehamilan kurang dari 36 minggu tidak terlalu banyak. Ketuban pecah dini merupakan masalah controversial obstetric dalam kaitannya dengan penyebabnya. Pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya menyebabkan kemungkinan infeksi dalam rahim. Persalinan prematuritas yang akan meningkatnya kesakitan dan kematian ibu maupun janinnya. Masa puerperium atau masa nifas dimulai setelah partus selesai, dan berahir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetal baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Tujuan : Karya tulis ilmiah ini adalah guna mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan post partum spontan disertai ketuban pecah dini yang meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam didapatkan nyeri pasien berkurang, dari skala 5 menjadi 3, pola nafas normal Rr: 20x/ menit, Resiko infeksi tidak terjadi, Pengetahuan ibu tentang menyusui sudah dimengerti. Kesimpulan : Kerjasama dengan tim kesehatan lain, pasien dan keluarga pasien sangat diperlukaan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, komunikasi terapeutik juga membantu pasien lebih kooperatif selama dilakukan tindakan, tekhnik relaksasi dapat mengalihkan rasa nyeri.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/25884/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25884/1/2.HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25884/2/3.BAB_I_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25884/3/4.BAB_II_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25884/4/5.BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25884/5/6.BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25884/6/7.BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25884/7/8.DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25884/8/9.LAMPIRAN.pdf