Proses Produksi Wacana Rekonsiliasi Keraton Studi Fenomenologi pada Berita Rekonsiliasi Keraton Surakarta Hadiningrat di Harian Umum SOLOPOS bulan Mei-Juni 2012

Penelitian ini ingin melihat bagaimana Proses Produksi teks Berita Harian Umum SOLOPOS tentang Rekonsiliasi Keraton Surakarta Hadiningrat. Isu Rekonsiliasi Keraton ini menjadi menarik karena posisinya yang berada dekat dengan masyarakat SOLO. Selainitu, keraton adalah asset budaya milik negara yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Santoso, Ryantono Puji (Author), , Drs. Joko Sutarso, S.E, M.Si (Author), , Agus Triyono, S.Sos, M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini ingin melihat bagaimana Proses Produksi teks Berita Harian Umum SOLOPOS tentang Rekonsiliasi Keraton Surakarta Hadiningrat. Isu Rekonsiliasi Keraton ini menjadi menarik karena posisinya yang berada dekat dengan masyarakat SOLO. Selainitu, keraton adalah asset budaya milik negara yang penting untuk dilestarikan. Beranggapan jika SOLOPOS adalah media yang memiliki pengaruh besar di Solo, makadari itu peneliti tertarik melihat proses dibelakang layar media tersebut. Setiap media tentunya memiliki aturan main atau sistem didalamnya, yang menarik adalah apakah dalam proses produksi terdapat intervensi internal atau eksternal dalam pembuatan beritanya. Dalam tahap produksi teks berita ini peneliti menggunakan in depth interview kepada Redaktur kota Solo dan wartawan yang melakukan peliputan. Hasil dari penelitian ini adalah SOLOPOS mencoba berimbang dan independen dalam pemberitaan. Selain itu, pemilik media memiliki riwayat relasi dengan keraton. Walaupun tidak diakui ada intervensi dari pemilik, Altschull (1995) mejelaskan pemberitaan yang dibuat tetap mencerminkan keinginan pemilik. Berita-berita yang dibuat juga terlihat menggiring konflik keraton ke arah rekonsiliasi. Konflik keraton tidak diakui secara langsung menjadi isu yang marketable, namun penempatannya beberapa kali dihalaman utama menjadi bukti jika isu keraton ini menarik untuk masyarakat.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/25993/18/Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25993/1/COVER_DLL.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25993/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25993/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25993/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25993/7/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25993/9/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25993/16/Naskah_Publikasi_Ryantono_P.S_%28L100090046%29.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25993/22/Lampiran.pdf