Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav) Dan Kloramfenikol Terhadap Bakteri Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, Dan Staphylococcus aureus Beserta Bioautografinya

Tanaman sirih merah telah diketahui dapat mengobati berbagai jenis penyakit dan dipercaya dapat digunakan sebagai antibakteri. Kloramfenikol merupakan antibiotik bakteriostatik berspektrum luas yang aktif terhadap mikroorganisme aerobik dan anaerobik, bakteri Gram positif maupun negatif. Tujuan dari...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Cahyono, Wulan (Author), , Peni Indrayudha, Ph.D.,Apt (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tanaman sirih merah telah diketahui dapat mengobati berbagai jenis penyakit dan dipercaya dapat digunakan sebagai antibakteri. Kloramfenikol merupakan antibiotik bakteriostatik berspektrum luas yang aktif terhadap mikroorganisme aerobik dan anaerobik, bakteri Gram positif maupun negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol daun sirih merah dan kloramfenikol terhadap bakteri Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, dan Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi (Kirby Bauer) dengan menentukan diameter zona hambat. Konsentrasi ekstrak etanol daun sirih merah yang digunakan 70% dan kloramfenikol 4% untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi serta 1% untuk Shigella dysenteriae dengan pelarut DMSO 100%. Kombinasi ekstrak etanol daun sirih merah : kloramfenikol dibuat tiga perbandingan volume yaitu: (25%:75%), (50%:50%), dan (75%:25%) dengan volume total 20 μL per disk. Hasil penelitian menunjukkan diameter zona hambat berturut-turut pada bakteri Staphylococcus aureus dengan perbandingan volume (25%:75%), (50%:50%), dan (75%:25%) sebesar 10 mm, 11 mm, dan 12 mm pada Salmonella typhi 10,3 mm, 12 mm, dan 14 mm pada Shigella dysenteriae 9,3 mm, 10,3 mm, dan 12 mm. Hasil analisis dengan anova didapatkan p-value statistik uji F pada Staphylococcus aureus 0,272 > 0,05 tidak signifikan sedangkan pada bakteri Salmonella typhi dan Shigella dysenteriae adalah 0,016 dan 0,001 < 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil identifikasi senyawa menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dan uji bioautografi diketahui senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun sirih merah adalah fenolik, terpenoid, dan alkaloid pada Staphylococcus aureus dan Shigella dysenteriae, serta senyawa terpenoid dan alkaloid pada Salmonella typhi.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/26070/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26070/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26070/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26070/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26070/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26070/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26070/6/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26070/9/LAMPIRAN.pdf