Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Dan Amoksisilin Terhadap Bakteri Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, DAN Salmonella typhi serta bioautografinya

Pengatasan penyakit infeksi yang paling umum adalah dengan terapi antibiotik. Pemilihan antibiotik yang tepat sangat diperlukan dalam proses penyembuhan infeksi. Antibiotik yang bisa digunakan sebagai pengobatan infeksi adalah amoksisilin. Amoksisilin merupakan antibiotik bersifat bakterisidal denga...

Description complète

Enregistré dans:
Détails bibliographiques
Auteurs principaux: Lestari, Tri Wahyuning (Auteur), , Peni Indrayudha, Ph.D.,Apt (Auteur)
Format: Livre
Publié: 2013.
Sujets:
Accès en ligne:Connect to this object online
Tags: Ajouter un tag
Pas de tags, Soyez le premier à ajouter un tag!
Description
Résumé:Pengatasan penyakit infeksi yang paling umum adalah dengan terapi antibiotik. Pemilihan antibiotik yang tepat sangat diperlukan dalam proses penyembuhan infeksi. Antibiotik yang bisa digunakan sebagai pengobatan infeksi adalah amoksisilin. Amoksisilin merupakan antibiotik bersifat bakterisidal dengan spektrum yang luas, aktif terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif. Daun sirih merah memiliki potensi menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek sinergis kombinasi ekstrak daun sirih merah dan amoksisilin terhadap bakteri S.pneumoniae, P.aeruginosa dan S. typhi. Metode yang digunakan ialah Difusi Kirby-Bauer dengan mengukur diameter zona hambat. Konsentrasi amoksisillin yang digunakan ialah 0,05 %. Konsentrasi ekstrak daun sirih merah sebesar 70 % dengan pelarut DMSO 100 %. Kombinasi ekstrak daun sirih merah:amoksisilin dibuat perbandingan 25:75 ; 50:50 ; dan 75:25 dengan volume total 20 μL/disk. Pengambilan berturut-turut 5μL:15μL; 10μL:10μL; 15μL:5μL yang dimasukkan ke dalam disk antibiotik. Untuk bioautografi menggunakan fase gerak metanol:kloroform (1:39). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun sirih merah dan amoksisilin menunjukkan efek tidak sinergis pada semua perbandingan dalam menghambat bakteri S. pneumoniae, P. aeruginosa dan S. typhi. Diameter zona hambat S. pneumoniae berturut-turut sebesar 16 mm (25:75), 18 mm (50:50) dan 18 mm (75:25), pada P. aeruginosa zona hambat berturut-turut sebesar 12 mm (25:75), 12 mm (50:50), dan 12 mm (75:25), pada S. typhi zona hambat berturut-turut sebesar 8 mm (25:75), 12 mm (50:50) dan 10 mm (75:25). Berdasarkan hasil identifikasi senyawa menggunakan deteksi dengan pereaksi semprot dan uji bioautografi diketahui adanya senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri dengan menggunakan fase gerak metanol:kloroform ekstrak etanol daun sirih merah terhadap Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella typhi adalah fenolik.
Description:https://eprints.ums.ac.id/26154/13/Naskah_publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26154/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26154/3/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26154/4/BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26154/5/BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26154/6/BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26154/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26154/9/LAMPIRAN.pdf