Perbandingan Mutu Fisik Dan Profil Disolusi Tablet Griseofulvin Merk Dagang Dan Generik

Grisoefulvin merupakan suatu antibiotik yang bersifat fungistatik, secara in vitro efektif terhadap berbagai jenis jamur dermatofit seperti Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum. Produk generik harganya jauh lebih murah sehingga menjadi dasar untuk mengetahui apakah produk generik dengan har...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Yuslinadia, Monica (Author), , Dr. TN Saifullah Sulaiman, M.Si., Apt (Author), , Suprapto, M.Sc., Apt (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Grisoefulvin merupakan suatu antibiotik yang bersifat fungistatik, secara in vitro efektif terhadap berbagai jenis jamur dermatofit seperti Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum. Produk generik harganya jauh lebih murah sehingga menjadi dasar untuk mengetahui apakah produk generik dengan harga yang lebih murah memiliki kualitas yang sama dengan produk merk dagang. Griseofulvin ini adalah produk obat dengan Biopharmaceutics Classification System (BCS) kelas 2, sehingga laju pelepasan griseofulvin ini menjadi tahap penentu absorbsi obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan mutu fisik dan profil disolusi tablet grisoefulvin merek dagang dan generik. Penelitian ini menggunakan 4 produk griseofulvin yang berbeda yaitu 1 produk generik dan 3 produk merk dagang. Setiap produk diuji sifat fisik serta profil disolusi. Evaluasi disolusi dengan menggunakan parameter Q60, dissolution efficiency (DE60) dan faktor kemiripan (F2). Data yang diperoleh dibandingkan dengan standar Farmakope Indonesia dan kepustakaan lain. Dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji Anava satu jalan dan uji t dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk generik dan produk merk dagang memenuhi persyaratan yang ditentukan, baik uji mutu fisik maupun disolusi. Harga Q60 untuk produk generik A (81,92%), produk merk dagang B (83,95%), produk merk dagang C (79,25%), dan produk merk dagang D (83,37%). Hasil DE60 pada produk generik A (80,98%), produk merk dagang B (80,92%), produk merk dagang C (75,71%), produk merk dagang D (81,26%). Hasil uji faktor kemiripan (f2) dengan produk merk dagang D sebagai inovator dengan produk generik A, produk merk dagang B,dan produk merk dagang C sebagai produk uji yaitu 75,31; 81,00; 71,45. Dari hasil statistik menunjukkan antara produk generik dan merk dagang tidak ada perbedaan yang bermakna.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/26163/11/02_Naskah_Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26163/1/03_Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26163/2/04_Bab_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26163/3/05_Bab_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26163/4/06_Bab_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26163/5/07_Bab_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26163/6/08_Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26163/9/09_Lampiran.pdf