Pengaruh Variasi Gelling Agent Carbomer 934 Dalam Sediaan Gel Ekstrak Etanolik Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensisl.) Terhadap Sifat Fisik Gel Dan Aktivitas AntibakteriStaphylococcus Aureus

Ekstrak etanolik bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) mempunyai zat aktif yang berkhasiat sebagai antibakteri. Penggunaan ekstrak etanolik dalam bentuk kental sangat tidak praktis, sehingga perlu dibuat dalam bentuk sediaan topikal, misalnya gel. Penggunaan carbomer 934 sebagai gelling a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NAILUFAR, NURUL PUTRI (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Ekstrak etanolik bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) mempunyai zat aktif yang berkhasiat sebagai antibakteri. Penggunaan ekstrak etanolik dalam bentuk kental sangat tidak praktis, sehingga perlu dibuat dalam bentuk sediaan topikal, misalnya gel. Penggunaan carbomer 934 sebagai gelling agent dapat meningkatkan konsistensi basis yang akan berpengaruh terhadap pelepasan zat aktif di dalam gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar basis carbomer 934 gel ekstrak etanolik bunga kembang sepatu terhadap sifat fisik gel dan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Bunga kembang sepatu diekstraksi dengan etanol 70% menggunakan metode maserasi. Gel dibuat dalam 6 formula (3 gel dengan ekstrak bunga kembang sepatu dan 3 gel dengan basis carbomer 934 saja) dengan konsentrasi basis carbomer 934 yaitu 1%, 1,5%, dan 2%. Gel diuji sifat fisik (organolepstis, homogenitas, viskositas, daya lekat, daya sebar, dan pH) dan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan untuk pegukuran zona hambat antibakteri Staphylococcus aureus adalah metode difusi padat yang dilakukan dengan cara membuat sumuran pada media agar (media Mueller hinton), setelah itu dimasukkan gel yang akan diuji dengan berat masing-masing yaitu 0,1 gr, kemudian untuk kontrol positif digunakan gel bioplacenton. Pengukuran diameter zona hambat antibakteri dilakukan setelah diinkubasi pada suhu 37 ºC selama 24 jam. Data dari uji sifat fisik dan pengukuran diameter zona hambat anti bakteri dianalisis dengan korelasi regresi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak etanolik bunga kembang sepatu dengan penambahan gelling agent carbomer 934 dapat meningkatkan viskositas dengan R2 = 1, penurunan daya sebar dengan R2 = 0,984, peningkatan daya lekat dengan R2 = 0,970, tidak mempengaruhi daya hambat antibakteri Staphylococcus aureus dengan R2 = 0,25 dan juga tidak mempengaruhi pH, serta homogenitas.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/26194/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26194/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26194/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26194/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26194/7/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26194/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26194/13/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26194/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf