Kajian Dosis Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Di Surakarta Tahun 2011

Ketidaktepatan dosis merupakan permasalahan dengan angka kemunculan signifikan pada telaah terhadap beberapa studi baik di Indonesia maupun di luar negeri. Pemberian obat di bawah dosis terapi dapat menyebabkan terapi kurang optimal sedangkan pemberian dosis berlebih memacu toksisitas dan resiko mor...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sa' ani, Way (Author), , Arief Rahman Hakim,M.Si,Apt (Author), , Tanti Azizah Sujono, M.Sc., Apt (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Ketidaktepatan dosis merupakan permasalahan dengan angka kemunculan signifikan pada telaah terhadap beberapa studi baik di Indonesia maupun di luar negeri. Pemberian obat di bawah dosis terapi dapat menyebabkan terapi kurang optimal sedangkan pemberian dosis berlebih memacu toksisitas dan resiko mortalitas. Demam tifoid merupakan penyakit infeksi oleh bakteri Salmonella typhi yang menyerang bagian usus halus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi munculnya ketidaktepatan dosis pada pengobatan demam tifoid pasien rawat inap RSUD Dr. Moewardi tahun 2011. Penelitian ini berjenis non-eksperimental dengan rancangan analisis deskriptif non-analitik. Subyek penelitian adalah seluruh pasien yang terdiagnosa demam tifoid tanpa penyakit infeksi lain di instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi tahun 2011. Analisis data melalui catatan rekam medik pasien kemudian perhitungan dosisnya dibandingkan dengan dosis standar dari Drug Information Handbook 18th Edition. Didapat 49 data rekam medik pasien terdiagnosis demam tifoid. Sebanyak 4 pasien (8,16%) dinyatakan mendapat obat tepat dosis dan 45 sisanya (91,84%) tidak tepat dosis. Obat-obat yang paling banyak diresepkan dalam dosis kurang adalah parasetamol, ranitidin, metilprednisolon & Vitamin B Kompleks. Obat yang paling banyak mengalami dosis lebih adalah seftriakson
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/26213/12/MAKALAH.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26213/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26213/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26213/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26213/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26213/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26213/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26213/11/LAMPIRAN.pdf