Hubungan Antara Sanitasi Rumah Warga dengan Jumlah Tikus dan Kepadatan Pinjal di Desa Selo Kecamatan Selo Boyolali

Pes penyakit menular yang masih mengancam dan berbahaya, disebabkan bakteri Yersinia pestis melalui gigitan pinjal yang hidup di tubuh tikus. Tikus dan pinjal di Desa Selo masih dalam kategori tinggi, ini dikarenakan kondisi rumah dan lingkungan warga Desa Selo sangat mendukung untuk perkembangbiaka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Mayasari, Arni Dyan (Author), , Heru Subaris K, SKM., M.Kes (Author), , Tri Puji Kurniawan, SKM., M. Kes (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pes penyakit menular yang masih mengancam dan berbahaya, disebabkan bakteri Yersinia pestis melalui gigitan pinjal yang hidup di tubuh tikus. Tikus dan pinjal di Desa Selo masih dalam kategori tinggi, ini dikarenakan kondisi rumah dan lingkungan warga Desa Selo sangat mendukung untuk perkembangbiakan tikus dan pinjal. Data Cakupan Lingkungan Sehat Desa Selo, 69,93% rumah warga masih dibawah standar sanitasi rumah sehat. Sebagian besar atap, lantai, dinding, SPAL, MCK, SPS dalam kondisi yang tidak baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sanitasi rumah warga dengan jumlah tikus dan kepadatan pinjal di Desa Selo. Metode penelitian ini adalah studi korelasi. Populasi dalam penelitian ini seluruh rumah warga, 87 rumah warga menjadi sampel dan dipilih dengan tehnik Simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji Pearson Product Moment untuk analisis hubungan sanitasi dengan jumlah tikus dan pinjal. Uji Chi Square untuk analisis hubungan sub variabel sanitasi dengan keberadaan tikus. Signifikansi α =0,05. Hasil penelitian : tidak terdapat hubungan sanitasi rumah warga dengan jumlah tikus (p=0,581) dan kepadatan pinjal (p=0,565), tidak terdapat hubungan antara atap (0,625), ventilasi (1,000), MCK (0,641), SPAL (0,449), pencahayaan (0,018) dan sampah (1,000) dengan dinding (0,681), lantai (0,699), jendela (0,199) dan lubang asap dapur (0,734) dengan jumlah tikus. Diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan program-program pengendalian populasi tikus dan pinjal.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/26278/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26278/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26278/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26278/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26278/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26278/6/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26278/7/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26278/8/BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26278/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26278/11/LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf