Evaluasi Drug Related Problems (DRP'S) Pada Pasien Anak Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2012

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di negara sedang berkembang merupakan penyebab kematian tersering pada anak. Drug Related Problems (DRPs) merupakan kejadian yang tidak diharapkan, berupa pengalaman pasien yang melibatkan terapi obat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui presentas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Istikomah, Istikomah (Author), , Tri Yulianti, M.Si., Apt (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di negara sedang berkembang merupakan penyebab kematian tersering pada anak. Drug Related Problems (DRPs) merupakan kejadian yang tidak diharapkan, berupa pengalaman pasien yang melibatkan terapi obat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui presentase kejadian dari masing-masing DRPs yang meliputi obat salah, ketidaktepatan dosis yaitu dosis kurang dan dosis lebih, serta potensial interaksi obat dalam terapi pengobatan infeksi saluran pernafasan akut pada pasien anak di instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2012. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif dan pengambilan data rekam medik secara retrospektif. Dari 138 kasus pasien ISPA rawat inap, jumlah pasien anak sebanyak 100 kasus pasien yang masuk kriteria inklusi, yaitu pasien anak umur 2-12 tahun yang tercatat menderita infeksi saluran pernafasan akut meliputi sinusitis, faringitis, bronkhiolitis dan pneumonia, serta pasien menjalani perawatan rawat inap yang tercatat mendapatkan terapi pengobatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2012. Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Analisis kejadian drug related problems dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian dengan buku standar secara deskriptif. Hasil penelitian dari 100 kasus pasien anak yang memenuhi kriteria inklusi menunjukkan kejadian DRPs kategori interaksi obat sebanyak 51 kasus (43,59%), dosis kurang sebanyak 40 kasus (34,19%), dosis lebih sebanyak 26 kasus (22,22%), dan tidak ditemukannya kategori DRPs obat salah dari total obat yang dianalisis.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/26291/13/Naskah_Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26291/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26291/3/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26291/4/BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26291/6/BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26291/8/BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26291/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26291/12/lampiran.pdf