Kajian Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Biasa dan Balok Beton Bertulangan Kayu dan Bambu pada Simple Beam

Beton bertulang sebagai elemen balok umumnya diberi tulangan memanjang (lentur) dan tulangan sengkang (geser). Tulangan lentur untuk menahan pembebanan momen lentur yang terjadi pada balok, sedangkan tulangan geser untuk menahan pembebanan gaya geser. Pada daerah tertentu harga tulangan baja sangat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Julianto, Julianto (Author), , Basuki, S.T, M.T (Author), , Ir. Abdul Rochman, M.T (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Beton bertulang sebagai elemen balok umumnya diberi tulangan memanjang (lentur) dan tulangan sengkang (geser). Tulangan lentur untuk menahan pembebanan momen lentur yang terjadi pada balok, sedangkan tulangan geser untuk menahan pembebanan gaya geser. Pada daerah tertentu harga tulangan baja sangat mahal, padahal di daerah tersebut banyak terdapat kayu dan bambu. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut perlu dibuat jalan keluar yaitu dengan pengembangan pembuatan balok beton bertulangan kayu dan bambu. Kayu mempunyai kuat desak yang cukup tinggi, sedangkan bambu mempunyai kuat tarik yang cukup tinggi pula. Sehingga tepat bila menggunakan kayu dan bambu sebagai pengganti tulangan memanjang balok beton bertulang. Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk membandingkan kuat lentur balok beton bertulangan baja dengan balok beton bertulangan kayu yang memiliki kekuatan yang setara, untuk mengetahui kenaikan kuat lentur balok beton bertulangan kayu, jika diperkuat dengan bambu, dan untuk mengetahui perbedaan kuat lentur balok beton bertulang secara pengujian dengan kuat lentur balok beton bertulang secara analisis. Dalam penelitian ini, kayu dan bambu yang digunakan adalah kayu Jati dan bambu Petung. Metode penelitian ini ada beberapa tahap. Tahap pertama yaitu persiapan alat dan bahan. Tahap kedua meliputi: pemeriksaan bahan, perencanaan campuran dan pembuatan adukan beton. Tahap ketiga yaitu pembuatan benda uji dan perawatan. Tahap keempat yaitu pengujian kuat tekan beton dan kuat lentur balok. Tahap kelima yaitu analisa data, pembahasan dan kesimpulan. Hasil momen kapasitas dari penelitian ini adalah: momen kapasitas balok beton bertulang baja 12,445 kN.m, momen kapasitas balok beton bertulang kayu 18,52 kN.m, sedangkan untuk momen kapasitas balok beton bertulang kayu yang diperkuat dengan bambu 20,17 kN.m. Hasil momen kapasitas secara analisis, balok beton bertulang baja 9,835 kN.m, momen kapasitas balok beton bertulang kayu 19,604 kN.m, sedangkan untuk momen kapasitas balok beton bertulang kayu yang diperkuat dengan bambu 20,922 kN.m.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/26508/1/1.Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26508/2/2.BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26508/3/3.BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26508/5/4.BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26508/7/5.BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26508/8/6._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26508/9/7._BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26508/10/8.Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26508/13/9.Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26508/15/11.Naskah_Publikasi.pdf