Perbedaan Tindak Tutur Di Kalangan Mahasiswa Kebumen Dan Surakarta Dalam Percakapan Nonresmi: Suatu Tinjauan Sosiopragmatik
Tujuan penelitian ini untuk: 1) Memaparkan teknik dan bentuk bertutur di kalangan mahasiswa Kebumen dan Surakarta dalam percakapan nonresmi. 2) Menjelaskan perbedaan bentuk, teknik, dan strategi tindak tutur di kalangan mahasiswa Kebumen dan Surakarta dalam percakapan nonresmi. Jenis penelitian ini...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2013.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tujuan penelitian ini untuk: 1) Memaparkan teknik dan bentuk bertutur di kalangan mahasiswa Kebumen dan Surakarta dalam percakapan nonresmi. 2) Menjelaskan perbedaan bentuk, teknik, dan strategi tindak tutur di kalangan mahasiswa Kebumen dan Surakarta dalam percakapan nonresmi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian jenis deskripsi kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah sumber data utama dan sumber data tambahan dalam penelitian ini percakapan yang digunakan oleh mahasiswa Kebumen dan Surakarta. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode baca markah dan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Bentuk tuturan yang digunakan baik mahasiswa Kebumen maupun mahasiswa Surakarta dalam percakapan nonresmi terdiri dari tiga bentuk tuturan, diantaranya: 20 tuturan lokusi, tuturan ilokusi yang terdiri dari 14 tuturan ilokusi, dan tuturan perlokusi kurang lebih terdiri dari 11 tuturan perlokusi. Selain itu ditemukan pula teknik bertutur yang dipergunakan mahasiswa Kebumen dan Surakarta yakni menggunakan modus kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. 2) Perbedaan bentuk, teknik, dan strategi tindak tutur di kalangan mahasiswa Kebumen dan Surakarta dijelaskan berikut ini: Pada percakapan mahasiswa Kebumen fonem yang dominan digunakan yaitu fonem vokal /a/ sedangkan pada percakapan mahasiswa Surakarta fonem vokal yang dominan adalah fonem vokal /o/. Partikel tambahan yang digunakan seperti baén, géh, gyéh, dan baé pada penggunaan bahasa mahasiswa Kebumen dan partikel tambahan pada penggunaan bahasa mahasiswa Surakarta, seperti lent, tho, horok, meh, dan dang. Strategi yang dominan digunakan mahasiswa Kebumen adalah tindak tutur langsung sedangkan strategi yang dominan digunakan mahasiswa Surakarta adalah tindak tutur tidak langsung karena dianggap lebih sopan. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/26558/1/03._HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/26558/2/04._BAB_I_.pdf https://eprints.ums.ac.id/26558/3/05._BAB_II_.pdf https://eprints.ums.ac.id/26558/4/06._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/26558/7/07._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/26558/8/08._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/26558/11/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/26558/12/10._LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/26558/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf |