Bentuk Bentuk Keterbukaan Dalam Komunikasi Pada Pasangan Suami Istri Jawa

Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk-bentuk keterbukaan dalam komunikasi pada pasangan suami istri Jawa. Metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara dan observasi. Informan dari penelitian ini ada 7 pasangan suami istri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk ket...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Lestari, Wahyu (Author), , Dr. Sri Lestari, S.Psi.,M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2013-10.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk-bentuk keterbukaan dalam komunikasi pada pasangan suami istri Jawa. Metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara dan observasi. Informan dari penelitian ini ada 7 pasangan suami istri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk keterbukaan komunikasi pada pasangan nampak ketika pasangan saling berbagi informasi dan bercerita mengenai pekerjaan, keuangan, masalah anak kepada pasangannya. Kemudian pasangan juga saling menghormati ketika salah satu pasangan sedang berbicara, maka pasangan yang lain mencoba untuk diam dan mendengarkan terlebih dahulu. Permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan rumah tangga pada pasangan biasanya mengenai masalah keuangan dan perbedaan pendapat, hal tersebut dapat diselesaikan dengan adanya kompromi atau rembugan bersama, sehingga memunculkan suatu keputusan bersama dan adanya sebuah solusi yang baik. Pasangan merasa lega ketika saling terbuka dan tidak ada yang disembunyikan dari pasangannya. Namun ada juga pasangan yang berusaha menutupi mengenai masalah keuangan dari pasangannya. Ada beberapa alasan pasangan melakukan hal tersebut yaitu: adanya rasa takut jika pasangan marah dan mengetahui ketidakjujuran mengenai keuangan sehingga menghindari untuk berkomunikasi. Hal tersebut terkadang menyebabkan pertengkaran, sehingga salah satu pasangan mencoba untuk pergi atau mengalihkan perhatian untuk melakukan aktivitas rumah tangga agar emosi dapat mereda. Selain itu ada pasangan yang tidak terbuka mengenai masalah keuangan, hal tersebut dilakukan agar tidak membebani pikiran pasangan, tidak ingin memperlihatkan perasaan yang menimbulkan kekecewaan pada pasangannya, dalam istilah Jawa sering menyebutnya ethok-ethok dan menghindari terjadinya konflik.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/26680/1/3._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26680/2/4._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26680/3/5._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26680/5/6._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26680/6/7._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26680/7/8._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26680/9/9._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26680/10/10._LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/26680/11/2._NASKAH_PUBLIKASI.pdf